Rabu, 31 Desember 2025

Di China, Robot Xueba 01 Jadi Mahasiswa Doktoral Pertama di Shanghai Theatre Academy


  • Senin, 22 September 2025 | 23:15
  • | News
 Di China, Robot Xueba 01 Jadi Mahasiswa Doktoral Pertama di Shanghai Theatre Academy Xueba 01, robot humanoid di Shanghai Theatre Academy. (Antaranews/Xinhua)

SHANGHAI, ARAHKITA.COM - Dengan tinggi 1,75 meter dan berat 32 kilogram, robot humanoid Xueba 01 resmi diterima sebagai mahasiswa doktoral pertama di Shanghai Theatre Academy (STA). Robot ini akan menjalani studi selama empat tahun dalam program desain pertunjukan digital di Departemen Desain Panggung.

Program kolaborasi antara STA dan Universitas Shanghai untuk Sains dan Teknologi (USST) ini bertujuan mengembangkan metode pelatihan eksperimental untuk generasi agen tertanam baru, dengan fokus pada interaksi multimedium, ekspresi artistik, dan pertumbuhan kognitif.

Selama masa studi, Xueba 01 akan mempelajari gerakan dasar, rutinitas, serta teknik pertunjukan opera tradisional China. Tim USST akan menangani aspek teknis dan pengetahuan dasar, sementara STA fokus mengembangkan sisi artistiknya.

Robot ini merupakan versi terbaru dari Xingzhe No. 2, yang sebelumnya meraih posisi ketiga dalam lomba lari setengah maraton robot humanoid di Beijing tahun ini. Dilengkapi struktur bionik ultraringan dan teknologi wajah menyerupai manusia, Xueba 01 mampu melakukan gerakan halus dan lebih dari 100 ekspresi manusia yang dapat berinteraksi secara real-time.

Menurut Li Qingdu, Direktur Eksekutif Institut Kecerdasan Mesin di USST, robot ini dapat menyesuaikan ketinggian dan penampilannya secara fleksibel, beroperasi hingga enam jam dalam kondisi intensitas tinggi, serta mengubah kinerja berdasarkan umpan balik audiens dengan gaya pertunjukan yang hampir tak terbatas.

Saat ini, Xueba 01 sudah mampu menyanyikan lagu dari Opera Henan, Opera Shanghai, dan Opera Peking, meskipun gerakannya masih perlu disempurnakan agar lebih halus dan estetis. Tim menggunakan teknologi motion capture untuk merekam gerakan dan ekspresi penampil profesional sebagai data pelatihan.

Presiden STA, Huang Changyong, menegaskan bahwa misi utama robot ini adalah menggabungkan seni dan teknologi, khususnya mengeksplorasi integrasi seni tradisional China dengan kecerdasan buatan.

Profesor Yang Qingqing, pembimbing Xueba 01 dari STA, menambahkan bahwa metode pengajaran menggabungkan keahlian teknis dan inspirasi humanis. Robot menggunakan teknologi pemrosesan bahasa untuk memahami panduan emosional dan karakter yang disampaikan pengajar.

Inisiatif ini dianggap sebagai langkah penting dalam pendidikan seni di China yang menghilangkan batasan disiplin dan menekankan pentingnya literasi teknologi bagi seniman kontemporer. Proyek ini juga berperan dalam pelestarian dan inovasi seni teater melalui teknologi canggih, sekaligus melindungi dan mempromosikan warisan budaya seperti opera China.

“Teknologi menjadi media baru dan mitra kreatif dalam seni,” ujar Yang dilansir Antara dari Xinhua.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru