Rabu, 31 Desember 2025

Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo: Masalah Besar yang Harus Diatasi dengan Serius


  • Sabtu, 27 September 2025 | 19:00
  • | News
 Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Gratis, Prabowo: Masalah Besar yang Harus Diatasi dengan Serius Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi jajaran kabinet Merah Putih memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). ANTARA FOTO/Galih Pradipta.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi serius kasus keracunan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Ia menegaskan bahwa persoalan ini merupakan masalah besar, namun pemerintah berkomitmen penuh untuk menanganinya secara menyeluruh.

“Ini masalah besar, pasti ada kekurangan sejak awal. Tapi saya yakin kita akan bisa menyelesaikannya dengan baik,” kata Presiden Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

Meski baru pulang dari kunjungan luar negeri selama sepekan, Presiden menyebut dirinya terus memantau perkembangan kasus tersebut. Ia berencana segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, bersama pejabat terkait untuk merumuskan langkah penanganan yang tepat.

Prabowo mengakui, sejak awal pelaksanaan program MBG masih ada sejumlah kekurangan teknis. Namun ia optimistis hambatan itu bisa segera diperbaiki agar tujuan utama program tercapai, yakni membantu anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak.

“Jangan sampai kasus ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering kesulitan makan. Mungkin kita ini bisa makan lumayan, tapi mereka hanya bisa nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi. Memberi makan jutaan orang tentu ada hambatan, tapi semua bisa kita tangani,” tegasnya dikutip Antara.

Langkah Tegas Badan Gizi Nasional

Sebelumnya, sejumlah kasus keracunan akibat menu MBG dilaporkan di beberapa daerah. Puluhan siswa harus mendapatkan perawatan medis setelah mengonsumsi makanan dari dapur mitra program tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyatakan pihaknya telah mengeluarkan surat resmi kepada seluruh dapur mitra yang pernah bermasalah. Proses verifikasi kini diperketat agar kejadian serupa tidak terulang.

“Surat pemberitahuan sudah kami keluarkan. Tim inspeksi gabungan dari BPOM, Dinas Kesehatan, dan kepolisian juga diterjunkan untuk mengevaluasi langsung dapur-dapur penyedia,” jelas Nanik, Jumat (26/9/2025).

Ia menegaskan, dapur yang tidak memenuhi standar petunjuk teknis (juknis) akan langsung diberhentikan operasionalnya. “Tidak ada toleransi untuk pelanggaran standar,” katanya.

Dengan langkah pengawasan lebih ketat ini, pemerintah berharap program MBG tetap berjalan sesuai tujuan awal: memastikan anak-anak Indonesia mendapat gizi seimbang demi tumbuh kembang yang sehat.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru