Selasa, 30 Desember 2025

Rano Karno Ingatkan Warga Jakarta Sedot Septic Tank Tiap Tiga Tahun Agar tidak Meledak


  • Sabtu, 04 Oktober 2025 | 13:00
  • | News
 Rano Karno Ingatkan Warga Jakarta Sedot Septic Tank Tiap Tiga Tahun Agar tidak Meledak Rano Karno Ingatkan Warga Jakarta Sedot Septic Tank Tiap Tiga Tahun. (Perumda Paljaya)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan penyedotan tinja di tangki septik (septic tank) minimal setiap tiga tahun sekali. Langkah ini penting untuk mencegah risiko ledakan akibat penumpukan gas berbahaya di dalam tangki.

“Ingat, septic tank atau tempat tinja harus disedot minimal tiga tahun sekali,” ujar Rano saat menghadiri acara di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (4/10/2025).

Rano menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat Jakarta dalam melakukan penyedotan rutin tangki septik. Padahal, menurutnya, layanan ini dapat dengan mudah diakses melalui jasa sedot swasta maupun layanan resmi seperti Paljaya dengan tarif yang terjangkau.

Berdasarkan informasi di situs resmi Paljaya, biaya sedot lumpur tinja hanya sekitar Rp150 ribu per meter kubik.

Ia juga mengingatkan bahwa penyedotan septic tank harus dilakukan dengan benar dan tidak boleh dikuras habis. Hal ini untuk menjaga bakteri alami yang berfungsi menguraikan kotoran tetap hidup di dalam tangki.

"Kalau tidak disedot, bisa meledak. Seperti kejadian di Pamulang, septic tank meledak. Dan ingat, tidak boleh disedot sampai kering, karena ada bakteri penting di situ," katanya dikutip Antara.

Rano menekankan pentingnya sosialisasi berkelanjutan soal sanitasi aman, terutama soal pemeliharaan sistem pembuangan limbah domestik yang sering diabaikan.

Saat meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Setiabudi di Jakarta Selatan pada Kamis (2/10), Rano juga menyampaikan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Paljaya, untuk meningkatkan pengelolaan limbah di Ibu Kota.

Hingga saat ini, sekitar 70 persen limbah rumah tangga di Jakarta belum diolah secara memadai. Kondisi ini dinilai bisa berdampak negatif pada kesehatan warga dan kualitas lingkungan jika tidak segera ditangani secara serius.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru