Loading
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare foto bersama dengan Satgas Operasi Amole I 2025 untuk pengamanan PT Freeport Indonesia di Timika, Sabtu (15/11/2025), ANTARA/Evarianus Supar
TIMIKA, ARAHKITA.COM – Sebanyak 758 personel kepolisian resmi diterjunkan untuk mengamankan kawasan operasional PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Pengamanan berskala besar ini berlangsung selama 183 hari, mulai 15 November 2025 hingga 14 Mei 2026, melalui Operasi Amole I 2025.
Kapolda Papua Tengah Brigjen Pol Alfred Papare mengatakan, PTFI sebagai objek vital nasional memegang peran penting bagi perekonomian negara. Karena itu, stabilitas keamanan di sekitar area pertambangan menjadi perhatian utama Polri.
“Pengamanan ini melibatkan 758 personel. Seluruh anggota diminta mengedepankan langkah preemtif dan preventif, didukung fungsi intelijen dan penegakan hukum,” ujar Alfred Papare saat melepas Satgas Operasi Amole di Timika, Sabtu (15/11/2025).
Fokus Pengamanan di Area- Area Strategis Freeport
Sebelum bertugas, personel mengikuti apel di Mako Batalyon B Brimob Papua Tengah, Mile 32, Kuala Kencana. Kapolda menegaskan bahwa operasi ini ditujukan untuk memastikan keamanan kondusif di Mimika sekaligus memberi rasa aman bagi karyawan PTFI maupun masyarakat sekitar.
Enam area utama mendapatkan pengamanan berlapis, di antaranya:
1. Port Site & Cargo DockMeliputi pembangkit listrik dan pelabuhan barang PTFI.
2. Kawasan Perumahan KaryawanTermasuk Timika Indah dan area permukiman lainnya.
3. Bandara Moses Kilangin, Base Camp, Lab, Mile 21, Terminal Gorong-gorongMenjadi jalur vital mobilitas logistik dan personel.
4. Kuala Kencana – Mile 50Mencakup perkantoran, perumahan, kawasan industri ringan (LPI), telecommunication tower, hingga Institut Pertambangan Nemangkawi.
5. Mile 58 – TembagapuraTermasuk terowongan, check point, Hidden Valley, shopping center, helipad, RS, pemadam kebakaran, hingga area pemukiman pekerja.
6. Tambang Terbuka GrasbergMulai kereta gantung, DAS Kali Kabur, Magazen, Mega Shop, hingga DAS Kali Kopi.
Kapolda menyebut pembagian wilayah ini disusun berdasarkan tingkat kerawanan dan karakteristik area, sehingga pengamanan dapat berjalan terpadu dan terukur.
Koordinasi Penanganan Tambang Ilegal
Satgas juga diberi mandat melakukan deteksi dini, identifikasi, serta penilaian potensi ancaman. Untuk penanganan illegal mining, anggota diminta memperkuat koordinasi dengan Pemda, PTFI, tokoh masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lain dikutip Antara.
Operasi Amole I 2025 sendiri merupakan gabungan personel dari Polda Papua Tengah, Polres Mimika, dan perkuatan Mabes Polri.