Rabu, 31 Desember 2025

Simposium Nasional SMSI: Media Diajak Perkuat Kolaborasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045


  • Minggu, 16 November 2025 | 12:30
  • | News
 Simposium Nasional SMSI: Media Diajak Perkuat Kolaborasi Digital Menuju Indonesia Emas 2045 Koordinator Bidang Organisasi dan Tata Kelola Publisher Rights Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB), Alexander Suban Simposium Nasional bertema Menyongsong Indonesia Emas 2045: Media Baru dan Platform Global Sebuah Keniscayaan di Sekretariat SMSI Pusat, Sabtu (15/11/2025). (Foto: Istimewa)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Pusat menggelar Simposium Nasional bertema “Menyongsong Indonesia Emas 2045: Media Baru dan Platform Global Sebuah Keniscayaan” di Sekretariat SMSI Pusat, Sabtu (15/11/2025). Kegiatan ini juga menjadi momentum pembukaan resmi Press Club Indonesia.

Dalam forum tersebut, para narasumber menyoroti realitas industri media yang tengah berubah cepat, terutama akibat dominasi platform digital dan munculnya teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI).

Media Harus Tingkatkan Kolaborasi dengan Platform Digital

Koordinator Bidang Organisasi dan Tata Kelola Publisher Rights Komite Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital untuk Jurnalisme Berkualitas (KTP2JB), Alexander Suban, menyampaikan bahwa transformasi digital telah mengubah total cara media mendistribusikan konten.

“Distribusi berita kini sangat dipengaruhi oleh platform digital. Karena itu, hubungan kolaboratif antara media dan platform bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan,” ujarnya.Alexander menjelaskan bahwa komitenya bertugas memfasilitasi berbagai bentuk kerja sama mulai dari urusan bisnis, monetisasi, hingga pelatihan untuk memperkuat kapasitas perusahaan media.

“Kami membantu media menjalin kemitraan, mengikuti pelatihan, dan mengoptimalkan fitur-fitur monetisasi agar perusahaan bisa terus bertahan,” kata Alexander.

Ia menambahkan bahwa karakter komunikasi di Indonesia sering membuat proses negosiasi dengan platform global berlangsung lebih kompleks karena melibatkan banyak pihak.

“Kami terus mendorong penguatan regulasi agar media memiliki posisi tawar yang lebih kokoh,” tegasnya.

Tantangan Media Menuju 2045: Banyak Berdiri, Ekonomi Tidak Menopang

Pembicara berikutnya, Agus Sudibyo, Anggota Dewan Pengawas LPP TVRI, memotret situasi industri media yang dinilainya semakin berat dan tidak berimbang.“Jika bicara Indonesia Emas 2045, dua puluh tahun ke depan tidak akan mudah. Dua sampai tiga tahun ke depan saja tantangannya sudah sangat tidak terduga,” ucapnya.Menurut Agus, setiap tahun ratusan media baru berdiri tanpa memperhitungkan daya dukung ekonomi industri yang sebenarnya stagnan.

“Jumlah media dan kemampuan ekonomi kita tidak seimbang. Ini menciptakan ketidakteraturan di ekosistem pers,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya tanggung jawab kolektif pelaku industri media, termasuk peran organisasi seperti SMSI dalam memperjuangkan ekosistem yang sehat, terutama terkait insentif dan hubungan dengan platform digital.

AI: Peluang Besar, Risiko Lebih Besar Jika Konten Tak Berkualitas

Dalam pemaparannya, Agus turut menyinggung perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan yang akan semakin menentukan arah media.“AI seperti ChatGPT akan semakin cerdas jika datanya berkualitas. Tapi kalau datanya asal-asalan, AI justru bisa menghasilkan hal yang meracuni publik,” ujarnya.

Agus bahkan memberi gambaran ekstrem: “Bayangkan dari 1.000 media, 900 memakai AI untuk produksi konten. Kita bisa tenggelam oleh banjir konten, tapi kualitasnya belum tentu naik.”

Ia menambahkan bahwa model bisnis media juga makin terjepit oleh biaya produksi yang tinggi dan persaingan iklan yang semakin ketat.

“Pertanyaannya: jualannya di mana? Iklannya di mana? Dua tahun lagi media kita akan seperti apa?” katanya.

Diskusi Interaktif Penutup Simposium

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab interaktif yang mempertemukan peserta dan narasumber untuk membahas peluang kolaborasi, strategi bisnis, kualitas konten, dan masa depan media digital Indonesia.

Simposium Nasional SMSI ini menjadi pengingat bahwa masa depan industri pers tidak hanya ditentukan oleh teknologi, tetapi juga kemampuan media untuk beradaptasi dan berkolaborasi di era serba digital.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru