Loading
Presiden Prabowo Subianto meninjau Jembatan Teupin Mane, Bireuen, Aceh, Minggu (7/12/2025), dalam rangkaian kunjungan ke lokasi terdampak bencana. ANTARA/Genta Tenri Mawangi
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak untuk memimpin Satuan Tugas Percepatan Perbaikan Jembatan yang rusak akibat banjir bandang di Aceh. Penunjukan ini disampaikan langsung oleh Presiden saat meninjau jembatan bailey di Sungai Teupin Mane, Bireuen, pada Minggu (7/12/2025).
Prabowo menjelaskan bahwa kehadiran KSAD sebagai pimpinan satgas sangat penting untuk mempercepat pembangunan infrastruktur yang terputus. TNI AD dinilai memiliki sumber daya memadai, mulai dari pasukan konstruksi hingga unit teritorial yang siap diterjunkan dalam situasi darurat.
“Saya tugaskan KSAD untuk membantu Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah daerah agar proses penanganan berjalan cepat,” ujar Presiden di lokasi. Ia juga memerintahkan seluruh unsur—TNI, Polri, pemerintah pusat dan daerah—untuk bekerja bersama warga mempercepat pemulihan pasca bencana.
Baca juga:
Indonesia Tegas: Pemerintah Tolak Visa Atlet Senam Israel untuk Kejuaraan Dunia di JakartaSementara itu, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pemerintah telah memasang dua jembatan bailey di Sungai Teupin Mane sebagai akses darurat. Jembatan dengan bobot sekitar 50 ton tersebut berfungsi sebagai jembatan sementara yang bisa dipakai dalam kondisi darurat layaknya jembatan permanen.
Pemasangan dilakukan 24 jam tanpa henti secara gotong royong oleh TNI AD, Kementerian PUPR, dan masyarakat setempat. Luas Sungai Teupin Mane yang semula 100 meter kini melebar menjadi 180 meter setelah banjir bandang, sehingga pemasangan jembatan darurat menjadi solusi mendesak dikutip Antara.
Dengan hadirnya jembatan bailey, akses darat ditargetkan bisa kembali digunakan dalam dua hingga tiga hari. Hal ini penting untuk memastikan jalur distribusi logistik kembali normal, terutama di rute yang menghubungkan Bireuen dan Takengon di Aceh Tengah.
Berdasarkan data Balai Teknis Kementerian PUPR, Aceh mencatat 46 titik longsor dan 34 titik banjir yang berdampak pada 35 ruas jalan nasional serta menyebabkan 14 jembatan putus. Pemerintah menargetkan seluruh infrastruktur kritis dapat pulih bertahap melalui kerja terpadu lintas lembaga.