Loading
Universitas Sahid Jakarta (Usahid) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Cianjur BANGKIT - Bangun Kemandirian Masyarakat bersama Usahid. (Foto-Foto: Istimewa)
CIANJUR, ARAHKITA.COM - Gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada tanggal 21 November 2022 dengan kekuatan 5,6 SR mengakibatkan dampak yang cukup parah bagi sebagian masyarakat yang berada pada wilayah Cianjur. Salah satunya yang terparah adalah Kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat. Dampak gempa di kampung Wargaluyu mengakibatkan ratusan bangunan roboh mulai dari rumah warga sampai dengan fasilitas umum dengan tingkat skala kerusakan baik berat maupun ringan. Selain itu, gempa ini juga menimbulkan banyak korban jiwa. Untuk membantu meringankan beban masyarakat korban gempa di Cianjur, khususnya masyarakat di kampung Wargaluyu, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur tersebut, Universitas Sahid Jakarta (Usahid) menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema Cianjur BANGKIT - Bangun Kemandirian Masyarakat bersama Usahid.
Dalam rilis yang diterima media ini, Senin (19/12/2022) disebutkan bahwa kegiatan Abdimas ini terselenggara dalam rangka bantuan pendanaan program insentif pengabdian masyarakat terintegrasi dengan MBKM berbasis kinerja IKU dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian pendidikan & Kebudayaan Riset dan Teknologi RI. Kegiatan berlangsung pada tanggal 14-15 Desember 2022 di kampung Wargaluyu Desa Nagrak Cianjur, terdapat 347 KK. Menurut mitra Abar Tasyri Amarullah, SH yang tinggal di RT 02 RW 11 terdapat 90 KK, di mana sebagian masyarakat masih belum berani tinggal di rumah dan masih ada 55 KK yang tinggal di tenda-tenda pengungsian. Rata-rata 1 tenda dihuni oleh 1-2 KK dengan aktifitas masyarakat yang masih belum normal karena sebagian masih merasa trauma dengan gempa.
Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra abdimas, Abar menyampaikan bahwa masyarakat RT 02 memerlukan dapur darurat untuk menyiapkan makanan sehari-hari dan perlu kegiatan untuk mengurangi trauma yang masih ada. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut, tim PKM yang diketuai Rahmawati, dengan anggota Wardina Humayrah dan Daesy Ekayanthi menyelenggarakan dapur darurat siaga bencana, sharing dengan warga terkait manajemen dapur dan Pengolahan makanan yang aman serta mengadakan konseling psikososial untuk masyarakat Desa Wargaluyu khususnya RT 02/ RW 11 Cianjur.
Baca juga:
Kisah Yudi Tri Wicaksono Sekeluarga Terkena COVID-19, Ditinggal Ayah Dua Hari Sebelum Wisuda
Selain itu Tim PKM Usahid juga memberikan bantuan berupa 1 buah tenda berukuran 4x6 cm untuk dapur darurat siaga bencana, peralatan memasak, bahan makanan seperti beras, minyak sayur, margarin, sosis dalam kaleng, sardine dalam kaleng, teh, kopi, gula, bumbu-bumbu, wadah produk makan, dan lain-lain. Tim juga mengajarkan kepada masyarakat terdampak, manajemen dapur dan cara pengolahan makanan yang aman agar masyarakat dapat menyediakan makanan yang aman dan sehat secara mandiri dengan memberikan menu 7 hari yang dapat digunakan untuk ide memasak selama 7 hari. Kegiatan konseling kelompok juga dilakukan untuk menguatkan masyarakat agar kembali bangkit pasca bencana, dengan memberi kesempatan kepada warga untuk menyampaikan uneg-uneg yang dirasakan dan bersama-sama mencari solusi.
Kepala Desa Nagrak, Hendi Saepul Maladi, SH mengucapkan terima kasih atas kehadiran Tim PKM Usahid, LPPM Usahid sebagai coordinator PKM dan Kemenristek Dikti yang telah membantu warga khususnya di Desa Wargaluyu RT02/RT11 Cianjur. Diharapkan ilmu yang telah diberikan tentang manajemen dapur, menu, dan pengolahan makanan yang aman dapat bermanfaat dan membuka wawasan masyarakat untuk tetap bersyukur dengan keadaan yang dihadapi karena masih ada keluarga, saudara, dan teman yang mau saling membantu untuk bersama-sama bangkit.