Loading
Pengurus KBM JAYA dan para Mahasiswa dari PMMJ melakukan tabur bunga di makam Pak Frans Seda dan Ibu Jo Seda di Pemakaman San Diego Hills, Karawang, Sabtu (18/2/2023). (Foto-Foto: Istimewa)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Pengurus Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM JAYA) bersama para mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Maumere Jakarta (PMMJ) melakukan ziarah dan mendoakan almarhum Frans Seda di tempat peristirahatan terakhir San Diego Hilss, Karawang, Sabtu (18/2/2023).
Ziarah tersebut merupakan rangkaian kegiatan Panitia Seminar Nasional KBM JAYA bertema: “Merajut Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa” yang digelar di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta pada Jumat (20/1/2023) lalu.
“Saya bangga terhadap adik-adik Perhimpunan Mahasiswa Maumere Jakarta yang mau datang ziarah ke makam almarhum Frans Seda yang mana mereka hanya kenal nama tapi banyak yang belum pernah bertemu. Ziarah ini dalam rangkaian tindak lanjut Seminar KBM JAYA mengusung Frans Seda menjadi Pahlawan Nasional. Meskipun para senior dan pengurus inti KBM JAYA tidak hadir tetapi kahadiran generasi muda penerus KBM JAYA sangat berarti bagi saya. Semoga perjuangan kita berhasil,”ungkap sesepuh dan Pendiri KBM JAYA Blasius Bapa yang biasa disapa Om Blasi.
Baca juga:
Dorong Pemberian Gelar Pahlawan bagi Frans Seda, Begini Kesaksian Blasius Bapa Pendiri KBM JayaTiba di lokasi peristirahatan terakhir, peserta menyapa Pak Frans Seda dan Ibu Jo Seda sambil memperkenalkan diri. Selanjutnya Ibadah Singkat digelar dan dipimpin Bendahara Umum KBM JAYA, Cathy Loudoe diikuti dengan khusyuk peserta ziarah diiringi dengan Lagu-Lagu dipimpin Maya Enjelia, mahasiswi dari PMMJ.
Usai ibadah dilakukan tabur bunga di kedua makam tersebut dan diakhiri dengan foto bersama. Para mahasiswa tampak semangat berpose sembari membawa buku hasil seminar KBM JAYA yang digelar beberapa waktu lalu.
Dalam kesempatan tersebut secara khusus Pengurus memohon doa restu kepada Frans Seda agar mendoakan, melancarkan dan mendukung segala upaya yang tengah dilakukan KBM JAYA dan juga Panitia Pengusulan Frans Seda Jadi Pahlawan Nasional.
Blasius Bapa menjelaskan, KBM JAYA merupakan sebuah ormas dimana Frans Seda berasal dan juga menjadi Pelindung. “KBM JAYA terpanggil untuk memberi masukan kepada Pemerintah untuk melengkapi apa yang telah dikerjakan Panitia Pengusulan Frans Seda sebagai Pahlawan Nasional. Kita melengkapi karena punya kewajiban moral. Sebagai ormas, kita wajib memberi masukan tambahan untuk melengkapi karya akademis yang disiapkan Panitia Pengusul,”jelas Blasius Bapa
Dikatakan Blasius Bapa, dukungan politik akan dilakukan KBM Jaya dengan meminta waktu audensi dengan Menkopolhukam, Mahfud MD yang juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.
“Audensi dengan berbagai pihak untuk dukungan politik juga akan dilakukan ke Kasad, karena Frans Seda juga seorang pejuang 45. Kita akan lakukan lobi-lobi secara politik,”jelas Blasius Bapa.
Blasius Bapa kembali menegaskan bahwa Keluarga Besar Maumere Jakarta Raya (KBM Jaya) mendorong pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada Frans Seda. Tokoh yang dilahirkan di Maumere di Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal di Jakarta pada 31 Desember 2009. Frans Seda merupakan politikus, pengusaha, tokoh gereja, dan menteri pada 1963-1973.
Frans Seda yang lahir pada 4 Oktober 1926, lanjut Blasius Bapa, merupakan tokoh yang cerdas dan banyak berkontribusi bagi negara, khususnya menjelang akhir kekuasaan Orde Lama. Ketika itu inflasi melonjak hingga 650% dan oleh Frans Seda berhasil diturunkan menjadi 112%. Frans Seda juga melakukan pembenahan menyeluruh pada organisasi Kementerian Keuangan ketika menjabat menteri keuangan pada 1966 sampai 1968.
Bendahara Umum KBM JAYA, Cathy Loudoe menambahkan berziarah ke tempat peristirahatan terakhir Pak Frans Seda dan Ibu Jo Seda mengingatkan kembali dirinya melihat dan mendengar perjuangan almarhum Pak Frans sehingga bisa dipercaya memegang kedudukan sebagai pejabat tinggi negara. “Aku yakin karena Pak Frans Seda tekun dalam mengerjakan sesuatu sampai tuntas, bertanggung jawab dengan apa yang dikerjakan dan diutarakannya dan juga teladan dengan kerendahan hatinya,”ungkap Cathy.
Menurut Cathy, Pak Frans Seda orang yang sangat disiplin sehingga menjadi contoh bagi kita-kita khususnya generasi milenial seperti adik-adik mahasiswa yang ikut ziarah dan mendoakan almarhum.
Anak-anak harus diperkenalkan sosok tokoh penting asal Lekebai, Maumere. Sosok yang sangat berjasa bagi bangsa Indonesia dan membantu hampir semua Presiden Indonesia. Karenanya para mahasiswa harus mengetahui “Nilai Keutamaan Frans Seda dalam Menata Kemajuan Bangsa”.
“Ade-Ade ini adalah generasi penerus, harus belajar dari tokoh-tokoh besar asal Maumere seperti halnya Pak Frans Seda. Masih banyak lagi tokoh penting asal Maumere yang juga harus kalian teladani,”kata Sekretaris Panitia, Farida Denura.
Vinsensius Eriksan, Mahasiswa semester terakhir dari Institut Transportasi dan Logistik Trisakti menyambut baik ziarah ini. Riksan mengatakan,”Kami sebagai mahasiswa Maumere Jakarta, belum melihat langsung sosok Bapa Frans Seda namun dengan berjalannya waktu dan kami juga terlibat langsung dalam kegiatan seminar KBM JAYA kami perlahan sudah mulai mengenal sosok Bapak Frans Seda. Sangat hebat! Dengan ziarah ini menjadikan kami lebih mendalam mengenal Bapak Frans Seda”.
“Untuk mahasiswa Maumere Jakarta, kita harus tiru keteladanan dan kedisiplinan serta kesederhanaan Bapak Frans Seda. Usul saja, kalau sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, kita buat patung Frans Seda dan tatuh di Maumere,”pintanya mewakili rombongan mahasiswa PMMJ itu.