Selasa, 30 Desember 2025

Indonesia Raih Dua Keuntungan dari Tarif Impor AS: Peluang Investasi dan Ekspor Meningkat


 Indonesia Raih Dua Keuntungan dari Tarif Impor AS: Peluang Investasi dan Ekspor Meningkat Menteri Perdagangan Budi Santoso. (RRI)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Penetapan tarif impor oleh Amerika Serikat sebesar 19 persen menjadi angin segar bagi Indonesia. Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa kebijakan ini membuka dua peluang strategis: masuknya investasi dan meningkatnya nilai ekspor nasional, terutama ke pasar AS.

"Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia. Kita mendapatkan dua keuntungan sekaligus—investasi asing yang masuk dan peningkatan ekspor ke Amerika," ujar Budi saat ditemui di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Budi menjelaskan bahwa tarif yang lebih rendah bagi Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya membuat produk Indonesia lebih kompetitif di pasar Amerika. Hal ini dinilai meningkatkan daya tarik Indonesia di mata investor dan memperkuat posisi dagang Indonesia secara global.

"Sebelumnya kita harus bersaing dengan tarif yang sama seperti negara lain. Sekarang kita punya keunggulan dari sisi tarif, dan ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin," lanjutnya.

Saat ini, pemerintah tengah memetakan sepuluh komoditas ekspor utama ke Amerika Serikat yang dinilai punya potensi besar untuk tumbuh. Selain melihat peluang ekspor, pemetaan ini juga dilakukan untuk mengidentifikasi sektor-sektor yang berpotensi menarik investasi baru.

“Dengan identifikasi ini, kita tahu produk mana yang punya potensi ekspor tinggi sekaligus membuka peluang investasi. Ini juga sejalan dengan strategi ekspor ke Uni Eropa yang sedang kita dorong,” tambah Budi dikutip Antara.

Kebijakan tarif AS ini dinilai sebagai momentum penting untuk memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global. Pemerintah pun berkomitmen untuk terus mengoptimalkan keunggulan tarif demi menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru