Loading
Ilustrasi - Representasi aneka mata uang kripto (Net)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Indonesia kian menunjukkan dominasinya di ranah aset digital. Berdasarkan laporan 2025 Geography of Cryptocurrency Report dari Chainalysis, Indonesia resmi menempati peringkat kedua sebagai pasar kripto terbesar di kawasan Asia-Pasifik (APAC), hanya berada satu langkah di belakang Jepang.
Laporan tersebut mencatat bahwa nilai transaksi on-chain atau on-chain value received di Indonesia tumbuh pesat hingga 103 persen sepanjang periode Juli 2024–Juni 2025. Angka ini menegaskan bahwa adopsi kripto di Tanah Air berkembang jauh lebih cepat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Generasi Muda Jadi Motor Utama
CEO Tokocrypto, Calvin Kizana, menilai tren ini sejalan dengan kondisi lapangan. Investor baru terus bertambah, aktivitas perdagangan baik di pasar spot maupun derivatif menunjukkan konsistensi, dan komunitas kripto di berbagai daerah makin solid.
“Pertumbuhan kripto di Indonesia sangat dipengaruhi oleh generasi muda. Mereka menjadi motor penggerak utama dalam memperkuat ekonomi digital nasional,” ujarnya di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Selain faktor demografi, Calvin menilai regulasi yang semakin jelas dari pemerintah dan lembaga pengawas seperti OJK memberikan kepastian hukum yang lebih kuat. Hal ini meningkatkan kepercayaan masyarakat sekaligus membuka ruang inovasi di sektor keuangan digital.
Kinerja Tokocrypto Ikut Menguat
Tren positif juga tercermin dari kinerja Tokocrypto sebagai salah satu platform jual-beli kripto terbesar di Indonesia. Hingga Juli 2025, Tokocrypto mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Meski pasar kripto global masih berfluktuasi, minat masyarakat Indonesia tetap meningkat. Kami optimistis tren ini akan berlanjut dengan dukungan kondisi makroekonomi yang semakin kondusif,” tambah Calvin.
Tokocrypto sendiri berkomitmen menghadirkan inovasi produk dan layanan agar pengguna bisa bertransaksi dengan lebih mudah, aman, dan transparan.
Ekosistem Kripto Asia-Pasifik Menguat
Fenomena pertumbuhan Indonesia juga tidak bisa dilepaskan dari pergeseran tren global. Asia-Pasifik kini tercatat sebagai kawasan dengan perkembangan kripto tercepat di dunia. Nilai transaksi on-chain bulanan di wilayah ini melonjak dari 81 miliar dolar AS pada Juli 2022 menjadi 244 miliar dolar AS pada Desember 2024, sebelum stabil di atas 185 miliar dolar AS per bulan hingga pertengahan 2025.Menurut Calvin, dalam periode tertentu volume transaksi kripto di APAC bahkan mampu melampaui Amerika Utara, menandakan pergeseran pusat industri digital global.
Menuju Hub Kripto Regional
Dengan capaian tiga digit pertumbuhan adopsi, Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk tampil sebagai hub kripto regional pada paruh kedua 2025.
“Kombinasi generasi muda digital native, dukungan regulasi, serta inovasi produk membuat ekosistem kripto di Indonesia semakin matang. Momentum ini penting untuk menegaskan posisi Indonesia dalam peta ekonomi digital dunia,” pungkas Calvin dikutip Antara.