Loading
Ilustrasi - Petugas menunjukkan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo, Melawai, Jakarta. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/sgd
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan Jumat (3/10/2025). Analis menilai aksi profit taking dari pelaku pasar menjadi salah satu faktor utama, ditambah sentimen global yang masih menekan rupiah.
Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.590–Rp16.640 per dolar AS. Menurutnya, pelemahan ini tidak hanya karena aksi ambil untung investor, tetapi juga dipicu penguatan indeks dolar AS yang semakin kuat seiring dengan berlanjutnya government shutdown di Amerika Serikat.
Shutdown Pemerintah AS Jadi Sentimen Global
Baca juga:
Gejolak dan Mengawal RupiahMengutip laporan Sputnik, pemerintah federal AS kembali mengalami penutupan sebagian setelah Partai Republik dan Demokrat gagal mencapai kesepakatan anggaran hingga tenggat 1 Oktober 2025.
Anadolu melaporkan, shutdown tersebut bahkan memicu ancaman PHK pegawai federal. Wakil Presiden JD Vance menegaskan bahwa langkah ini tidak diinginkan, tetapi diperlukan agar layanan publik esensial tetap berjalan. Ia juga membantah tuduhan bahwa pemerintahan Trump menargetkan pegawai federal untuk kepentingan politik.
Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian pasar. Beberapa laporan ekonomi penting AS, seperti klaim pengangguran mingguan hingga non-farm payrolls, kemungkinan ditunda penerbitannya.
Sentimen Domestik Masih Positif
Meski ada tekanan global, dari sisi domestik, sentimen dinilai cukup positif. Investor asing kembali masuk ke pasar keuangan Indonesia setelah meredanya kekhawatiran soal burden sharing antara Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.
Kepala Ekonom Permata Bank, Josua Pardede, menambahkan bahwa pasar juga menunggu sinyal penurunan suku bunga The Fed. Jika The Fed menurunkan bunga lebih agresif, hal itu bisa menjadi katalis positif bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Namun, Josua mengingatkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih stagnan. Data Challenger Job Cuts menunjukkan PHK perusahaan di September 2025 turun 25,8 persen secara tahunan, tetapi rencana perekrutan anjlok 71 persen yoy. Kondisi ini menunjukkan perusahaan AS masih berhati-hati dalam ekspansi tenaga kerja dikutip Antara.
Pergerakan Rupiah Hari Ini
Rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat (3/10/2025) melemah 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.625 per dolar AS, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.608 per dolar AS.
Josua Pardede memperkirakan sepanjang hari ini rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.550–Rp16.675 per dolar AS.