Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Melemah ke Level 8.005, Bursa Asia dan Global Tekan Sentimen Pasar


 IHSG Melemah ke Level 8.005, Bursa Asia dan Global Tekan Sentimen Pasar IHSG Melemah ke Level 8.005, Bursa Asia dan Global Tekan Sentimen Pasar. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terpantau melemah pada awal perdagangan Jumat pagi, seiring tekanan dari bursa saham kawasan Asia dan global yang turut bergerak negatif.

Pada pukul 10.00 WIB, IHSG turun sebesar 119,01 poin atau 1,46 persen ke posisi 8.005,75. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga ikut melemah sebesar 4,63 poin atau 0,59 persen ke level 775,38.

Analis memperkirakan IHSG masih memiliki potensi untuk menguji level psikologis 8.000. Menurut Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim, terdapat gap down pada level 7.855 yang kemungkinan akan ditutup apabila koreksi lanjutan terjadi. Namun selama IHSG tetap ditutup di atas 8.000, peluang teknikal rebound masih terbuka.

Dari luar negeri, sentimen positif sempat muncul dari laporan kinerja keuangan sejumlah bank besar di Wall Street yang tercatat melampaui ekspektasi analis. Di sisi lain, meningkatnya harapan akan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat turut memberi pengaruh pada arah pasar.

Gubernur Federal Reserve Stephen Miran menyuarakan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga secepatnya, dengan alasan meningkatnya risiko ekonomi akibat tensi hubungan dagang antara AS dan China. Pernyataan ini disampaikan sehari setelah komentar serupa dari Ketua The Fed Jerome Powell yang membuka peluang penurunan suku bunga dalam dua pertemuan terakhir tahun ini.

Meski kekhawatiran mengenai negosiasi perdagangan AS-China dan potensi shutdown pemerintahan AS masih membayangi, optimisme investor belum sepenuhnya luntur, terutama karena awal musim laporan keuangan menunjukkan hasil di atas proyeksi.

Menteri Keuangan AS juga menyatakan bahwa pemerintah AS belum akan mengubah posisi negosiasinya dalam konflik dagang, meski pasar menunjukkan respons negatif.

Dari Asia, dilansir Antara, data inflasi di wilayah tersebut kembali mencatat deflasi sebesar 0,3 persen secara tahunan pada September 2025. Ini lebih dalam dibanding estimasi deflasi 0,1 persen dan sedikit membaik dibanding deflasi 0,4 persen pada bulan sebelumnya.

Sementara dari Eropa, pasar menantikan rilis data PDB Inggris untuk Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh tipis 0,1 persen month-to-month dari stagnan pada bulan Juli.

Penutupan bursa Eropa pada Kamis menunjukkan penguatan terbatas, dengan indeks Euro Stoxx 50 naik 0,89 persen, FTSE 100 Inggris naik 0,12 persen, DAX Jerman menguat 0,38 persen, dan CAC 40 Prancis naik 1,38 persen.

Namun, pasar saham AS justru ditutup melemah pada perdagangan Senin, dengan S&P 500 turun 0,63 persen, Nasdaq terkoreksi 0,36 persen, dan Dow Jones merosot 0,65 persen.

Pagi ini, bursa saham Asia kembali menunjukkan tren negatif. Indeks Nikkei Jepang turun 496,74 poin atau 1,03 persen ke level 47.790, indeks Shanghai melemah 0,77 persen ke posisi 3.886,78, dan Hang Seng merosot 0,67 persen ke 25.507,55. Satu-satunya yang mencatat penguatan adalah indeks Strait Times Singapura yang naik 0,89 persen ke level 4.337,35.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru