Loading
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam wawancara cegat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (05/11/2025). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Kabar baik datang dari Badan Pusat Statistik (BPS). Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan di tengah dinamika global. Pada triwulan III tahun 2025, ekonomi nasional tumbuh sebesar 5,04 persen (year-on-year/yoy), dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan mencapai Rp3.444,8 triliun, naik dari Rp3.279,5 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, menjelaskan bahwa besaran PDB Indonesia atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp6.060,0 triliun, sementara atas dasar harga konstan (ADHK) sebesar Rp3.444,8 triliun. Angka tersebut menjadi sinyal positif bahwa roda ekonomi nasional masih berputar stabil.
“Konsumsi rumah tangga masih menjadi motor utama pertumbuhan, menyumbang 2,54 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi,” ujar Edy Mahmud dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penopang Utama
Dari sisi sumber pertumbuhan, konsumsi rumah tangga mendominasi dengan kontribusi 53,14 persen terhadap total PDB. Aktivitas belanja masyarakat meningkat di sektor transportasi, komunikasi, restoran, dan hotel, seiring mobilitas yang semakin tinggi serta geliat pariwisata domestik yang pulih.
Selain konsumsi, komponen net ekspor turut memberikan dorongan dengan kontribusi 2,15 persen, sedangkan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) menyumbang 1,59 persen.
BPS juga mencatat, pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara tahunan mencapai 4,89 persen, menjadi bukti bahwa daya beli masyarakat masih tangguh menghadapi tekanan harga dan fluktuasi global.
Airlangga: Pemerintah Optimistis Pertumbuhan 2025 Capai 5,2 Persen
Menanggapi laporan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan keyakinannya bahwa target pertumbuhan ekonomi 5,2 persen sepanjang tahun 2025 masih bisa tercapai.
“Pemerintah optimis (5,2 persen). Kuartal III ini sudah 5,04 persen, artinya momentum positif harus terus dijaga hingga akhir tahun,” ujar Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Menurutnya, sejumlah indikator makroekonomi menunjukkan tren yang menguat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tetap stabil di level 115, sedangkan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur bertahan di atas 51, menandakan aktivitas industri masih ekspansif.
“Daya beli naik di kuartal IV, terlihat dari indeks keyakinan konsumen di 115 dan PMI di atas 51. Bahkan indeks belanja mandiri dan data perbankan menunjukkan peningkatan,” ungkap Airlangga diktuip Antara.
Kenaikan konsumsi juga tercermin dari meningkatnya permintaan pada emas dan perhiasan, yang menurut Airlangga menjadi salah satu indikator menguatnya daya beli masyarakat menjelang akhir tahun.
Menjaga Momentum hingga Akhir Tahun
Pemerintah berkomitmen menjaga momentum pertumbuhan dengan menjaga stabilitas harga, memperkuat investasi, dan memperluas lapangan kerja.
“Kuartal III biasanya pertumbuhan lebih rendah dari kuartal sebelumnya, tapi bisa bertahan di atas 5 persen itu sudah bagus,” tutur Airlangga menegaskan.
Dengan berbagai indikator positif, pemerintah berharap kuartal IV 2025 akan menjadi penutup tahun yang solid bagi perekonomian nasional — menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan paling stabil di kawasan Asia Tenggara.