Loading
Arsip Foto - Pesawat Garuda Indonesia bersiap melayani penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (28/9/2025). ANTARA/Harianto
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bergerak cepat mengantisipasi potensi lonjakan penumpang pesawat. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) menyiapkan operasi khusus untuk memastikan layanan penerbangan tetap aman, selamat, dan nyaman di puncak musim liburan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F Laisa, mengatakan posko pemantauan akan dibuka pada 18 Desember 2025–4 Januari 2026 di Kantor Pusat Kemenhub. Posko ini akan memantau pergerakan di 257 bandara di seluruh Indonesia.
“Kami sudah menyiapkan rencana operasi khusus untuk memastikan keamanan dan kelancaran penerbangan selama periode Natal dan tahun baru,” ujar Lukman di Jakarta, Minggu (16/11/2025).
Lonjakan Penumpang Lebih Tinggi dari Tahun Lalu
Ditjen Hubud memperkirakan jumlah penumpang akan tumbuh, baik pada rute domestik maupun internasional. Untuk mendukung layanan, kebutuhan armada pada masa liburan diproyeksikan mencapai 326 pesawat, terdiri atas 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.
Saat ini Indonesia mengoperasikan 560 armada, dengan 366 pesawat siap terbang, sementara 194 unit masih dalam proses perawatan. Maskapai dengan armada terbesar yakni Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).
Puncak arus keberangkatan Natal diprediksi terjadi pada 21 Desember 2025, sedangkan arus balik terbesar diperkirakan pada 3–4 Januari 2026.
Bandara Tersibuk dan Rute Favorit
Sejumlah bandara diprediksi menjadi titik terpadat, antara lain:
Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi diprediksi terjadi pada penerbangan Singapura–Indonesia dan Kuala Lumpur–Indonesia.
Kesiapan Operator dan Insentif Tiket
Lukman menegaskan semua operator penerbangan dan pengelola bandara wajib meningkatkan kesiagaan, termasuk menghadapi potensi kondisi darurat.“Kami sudah menyiapkan contingency plan dan pedoman bandara siaga bencana untuk memastikan semua berjalan sesuai standar keselamatan,” katanya dikutip Antara.
Pemerintah bersama operator juga menghadirkan berbagai insentif tarif untuk meringankan biaya perjalanan, mulai dari diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, hingga penurunan harga avtur di 37 bandara.
Diskon tarif berlaku untuk periode pembelian 22 Oktober 2025–10 Januari 2026, dengan periode penerbangan 22 Desember 2025–10 Januari 2026.“Semoga insentif ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan,” ujar Lukman.