Selasa, 30 Desember 2025

Menjelang Keputusan The Fed, IHSG Terkerek ke Zona Positif


 Menjelang Keputusan The Fed, IHSG Terkerek ke Zona Positif Ilustrasi - Pekerja melintasi layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (23/4/2025). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa/pri.

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Bursa saham Indonesia kembali dibuka di zona hijau pada perdagangan Rabu pagi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 56,53 poin atau sekitar 0,65 persen ke level 8.713,71. Kenaikan serupa juga terlihat pada Indeks LQ45 yang menguat 0,77 persen ke posisi 854,61.

Kenaikan IHSG ini terjadi di tengah sikap hati-hati pelaku pasar global menjelang hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang akan diumumkan pada Kamis (11/12) dini hari waktu Indonesia. Pasar memperkirakan The Fed kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin — yang akan menjadi penurunan ketiga sepanjang 2025.

Namun, optimisme tersebut sedikit tereduksi oleh komentar sejumlah pejabat The Fed yang menyinggung tantangan data ekonomi terbaru yang tidak mudah diakses, sehingga memicu kekhawatiran bahwa lembaga tersebut mungkin menahan diri untuk memangkas suku bunga lebih dalam.

Sentimen Global Masih Beragam

Dari sisi tenaga kerja, data ADP Employment menunjukkan peningkatan rata-rata 4.750 per minggu dalam empat pekan yang berakhir pada 22 November 2025. Lonjakan lowongan pekerjaan AS hingga 12 ribu posisi (menjadi 7,67 juta pada Oktober 2025) turut memberi sinyal bahwa pasar tenaga kerja masih cukup ketat. Kondisi ini dapat membuat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berupaya meredam ekspektasi pelonggaran kebijakan yang terlalu agresif.

Sementara itu, data NonFarm Payrolls (NFP) untuk November 2025 baru akan dirilis pada 16 Desember mendatang akibat penundaan terkait government shutdown, sehingga pasar kehilangan salah satu indikator penting untuk membaca arah kebijakan The Fed.

Sentimen Domestik: Konsumen Kian Optimistis

Dari dalam negeri, sentimen positif datang dari meningkatnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik ke 124 pada November 2025 dari 121,2 pada bulan sebelumnya. Ini merupakan level tertinggi sejak Februari 2025, didukung penguatan seluruh komponen utama dalam survei.

Pelaku pasar kini menantikan rilis data penjualan ritel untuk Oktober 2025 yang diperkirakan tumbuh 4 persen secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan 3,7 persen pada September.

Kinerja Bursa Global

Di sisi lain, bursa Eropa ditutup beragam pada perdagangan Selasa (09/12). Euro Stoxx 50 melemah 0,16 persen, FTSE 100 turun tipis 0,03 persen, sementara DAX Jerman naik 0,49 persen. Indeks CAC Prancis terkoreksi 0,69 persen.

Wall Street juga bergerak melemah serempak, dengan Dow Jones turun 0,38 persen ke 47.560,29. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,09 persen dan Nasdaq turun 0,16 persen.Pada sesi pembukaan Asia pagi ini, mayoritas indeks regional bergerak negatif. Nikkei terkoreksi 0,39 persen, Shanghai turun 0,59 persen, Hang Seng melemah 0,47 persen, dan Strait Times turun 0,20 persen.

Meskipun tekanan global masih kuat, analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim menilai IHSG berpeluang mengalami koreksi jangka pendek menuju level 8.625–8.650. Namun, untuk saat ini, pasar tetap bergerak positif sambil menunggu arah kebijakan moneter AS.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru