Selasa, 30 Desember 2025

IHSG Melemah Jelang Libur Natal, Investor Ramai Ambil Untung


 IHSG Melemah Jelang Libur Natal, Investor Ramai Ambil Untung Ilustrasi Karyawan memotret layar pergerakan indeks harga saham gabungan IHSG

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Selasa (23/12/2025) seiring investor mulai mengamankan keuntungan menjelang libur dan cuti bersama Natal 2025, di tengah kombinasi sentimen domestik dan global.

Tekanan jual membuat IHSG melemah 61,05 poin atau 0,71 persen dan ditutup di level 8.584,78. Indeks LQ45 ikut terkoreksi 1,25 persen ke posisi 848,95, menandakan tekanan juga terjadi pada saham-saham berkapitalisasi besar.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai pelemahan ini dipicu kecenderungan pelaku pasar untuk menahan risiko menjelang periode libur panjang.

“IHSG bergerak melemah menjelang liburan Natal dan cuti bersama,” ujar Nico dalam kajiannya di Jakarta, dikutip Selasa (23/12/2025).

Dari dalam negeri, pasar masih mencermati dinamika penetapan upah minimum di sejumlah provinsi. Pemerintah sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Pemerintah terbaru soal pengupahan dan meminta gubernur menetapkan upah minimum paling lambat 24 Desember 2025. Isu ini memicu respons beragam dari serikat pekerja hingga pelaku usaha.

Sementara dari global, perhatian investor tertuju pada Amerika Serikat. Data ketenagakerjaan yang melemah memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve pada tahun depan. Tekanan politik dari Presiden AS Donald Trump agar biaya pinjaman diturunkan juga menjadi faktor tambahan yang diperhitungkan pasar.

Pelaku pasar juga menunggu rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) AS kuartal III-2025 yang dinilai penting untuk membaca arah kebijakan moneter The Fed ke depan.

Di Asia, sentimen datang dari China. Investor memantau pertemuan Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional China, dengan harapan munculnya stimulus lanjutan guna menopang pertumbuhan ekonomi.

Secara teknikal, IHSG sempat dibuka di zona hijau sebelum berbalik ke wilayah negatif hingga penutupan perdagangan. Tekanan jual konsisten terlihat sejak sesi pertama dan berlanjut di sesi kedua.

Berdasarkan indeks sektoral IDX-IC, hanya empat sektor yang mampu bertahan di zona hijau. Sektor industri memimpin penguatan dengan kenaikan 2,32 persen, disusul sektor barang konsumen nonprimer 2,16 persen dan teknologi 0,57 persen.

Sebaliknya, sektor properti menjadi pemberat utama dengan penurunan 1,33 persen. Sektor keuangan dan energi juga tertekan, masing-masing turun 1,12 persen dan 1,33 persen.

Di papan saham, penguatan terbesar dicatatkan oleh PADA, INET, MEDS, SDMU, dan ARKO. Adapun saham yang tertekan paling dalam antara lain SUPA, STAR, PJHB, PAMG, dan WEHA.

Aktivitas perdagangan terbilang ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 2,76 juta kali. Sebanyak 41,45 miliar saham berpindah tangan dengan nilai transaksi Rp24,44 triliun. Tercatat 275 saham menguat, 373 saham melemah, dan 157 saham stagnan.

Di kawasan Asia, pergerakan bursa cenderung bervariasi. Indeks Nikkei menguat tipis 0,02 persen, Shanghai Composite naik 0,07 persen, dan Strait Times bertambah 0,59 persen. Sementara itu, Hang Seng ditutup melemah 0,11 persen.

Editor : Khalied Malvino

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru