Sri Mulyani: Pemerintah Alokasikan Rp16,6 triliun bagi Bulog untuk Beli Beras dari Petani

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa pemerintah mengalokasikan Rp16,6 triliun bagi Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) untuk membeli beras/gabah dari petani pada tingkat harga yang ditetapkan.

“Sesuai Arah Presiden Prabowo Subianto, dana investasi di Bulog harus dikelola secara tepat, profesional, dan bebas korupsi untuk menjamin kesejahteraan petani,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa.

Menkeu juga pemeliharaan anggaran itu harus dilakukan dengan profesional dan bebas dari praktik korupsi.

• Baca juga:

  Program SPHP Bulog Turunkan Harga Beras dan Gabah di Seluruh Indonesia

Alokasi anggaran untuk Bulog itu diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 19 Tahun 2025. Bulog ditunjuk sebagai pengelola Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk mendukung Arah Presiden Prabowo.

Prabowo, dilansir Antara , telah mempertimbangkan agar pasokan pangan tetap mencukupi serta harga beras dan gabah di tingkat petani maupun konsumen tetap terjaga.

• Baca juga:

  Sri Mulyani: PDAM yang Sehat akan Dapat Insentif Fiskal

Menkeu menyampaikan peran Bulog menjadi sangat penting dan strategis dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional.

Dengan kebijakan ini, diharapkan kesejahteraan petani dapat meningkat seiring dengan stabilitas harga beras di pasar.

• Baca juga:

  Menkeu AS Sebut Omicron Dapat Menimbulkan Ancaman ‘Signifikan’ bagi Ekonomi Global

Pemerintah berkomitmen untuk terus memperkuat ketahanan pangan nasional melalui sinergi antara berbagai pihak terkait dalam pengelolaan cadangan beras.

Di sisi lain, Perum Bulog memastikan penyerapan gabah petani tetap dilakukan secara optimal saat Ramadhan, untuk memastikan ketersediaan cadangan beras pemerintah dan mendukung kesejahteraan petani serta stabilitas pasokan beras di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Perum Bulog A. Widiarso mengatakan bahwa meskipun Ramadhan, penyerapan gabah dan beras hasil panen petani di negeri tetap dilaksanakan sebagai bagian dari pengugasan pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan.

Memasuki masa panen raya, Bulog terus mengkampanyekan program pemerintah untuk membeli gabah kering panen (GKP) petani dengan harga Rp6.500 per kilogram sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan petani.

Pemerintah melalui Bulog berharap harga gabah yang ditetapkan dapat menjadi harga yang baik dan membantu meningkatkan pendapatan petani, serta menjaga pasokan beras tetap stabil di tengah permintaan yang tinggi.