Selasa, 30 Desember 2025

PBB Dorong Sektor Swasta Indonesia Aktif Biayai Proyek Hijau dan SDGs


 PBB Dorong Sektor Swasta Indonesia Aktif Biayai Proyek Hijau dan SDGs Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia Gita Sabharwal menyampaikan pernyataannya dalam agenda Annual Members Gathering oleh Indonesia Global Compact Network (IGCN) di Jakarta, Rabu (8/10/2025). (ANTARA/Nabil Ihsan)

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran sektor swasta Indonesia dalam membiayai pembangunan berkelanjutan. Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, menyebut partisipasi dunia usaha menjadi kunci untuk menutup kesenjangan pendanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang mencapai sekitar 1,7 triliun dolar AS.

“Pemerintah tidak bisa menanggung semua beban pembiayaan SDGs. Karena itu, peran sektor swasta menjadi sangat penting untuk memobilisasi modal menuju bisnis yang selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan,” ujar Sabharwal dalam acara Annual Members Gathering Indonesia Global Compact Network (IGCN) di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Menurutnya, PBB telah berperan aktif dalam membantu negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, untuk mengakses sumber pembiayaan hijau. Melalui berbagai inisiatif, PBB mampu memobilisasi hingga 1,6 miliar dolar AS setiap tahun untuk proyek-proyek yang mendukung pencapaian SDGs, terutama yang berfokus pada energi terbarukan, teknologi bersih, dan ekonomi biru.

Salah satu contoh konkret adalah proyek pengembangan perahu nelayan ramah lingkungan bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Program ini tengah menjajaki kolaborasi dengan perbankan syariah dan perusahaan swasta dalam negeri untuk mendanai kapal nelayan kecil berteknologi hybrid.

“Target kami adalah membekali 800.000 kapal nelayan kecil di seluruh Indonesia dengan teknologi hybrid. Dengan cara ini, nelayan dapat meningkatkan kualitas hidup sekaligus berkontribusi dalam penguatan ekonomi biru,” jelas Sabharwal.

Sabharwal juga menekankan pentingnya peran Indonesia Global Compact Network (IGCN) — jaringan lokal dari UN Global Compact yang mempertemukan dunia usaha untuk mempercepat pencapaian SDGs. Saat ini, IGCN telah memiliki 170 anggota korporasi yang mempekerjakan lebih dari 600.000 tenaga kerja dengan nilai aset mencapai 263 miliar dolar AS.

“Semakin luas jaringan IGCN, semakin besar pula dampaknya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. PBB akan terus mendukung langkah-langkah konkret ini untuk mempercepat transformasi hijau,” tambahnya dikutip Antara.

Ia menutup dengan pesan bahwa pembangunan berkelanjutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi komitmen bersama semua pihak — termasuk pelaku bisnis yang kini dihadapkan pada tantangan iklim dan tekanan ekonomi global.“Transformasi hijau bukan pilihan, tetapi kebutuhan masa depan,” tegas Sabharwal.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Green Economy Insight Terbaru