Loading
KAI Siap Gunakan Biofuel B40, Perkuat Langkah Menuju Energi Bersih. (APROBI)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - PT Kereta Api Indonesia (Persero) menegaskan komitmennya dalam mendukung transisi energi bersih nasional melalui penggunaan bahan bakar nabati B40. Bahan bakar ini merupakan campuran solar dengan 40 persen biofuel berbasis kelapa sawit.
Langkah konkret ini diwujudkan melalui pembangunan fasilitas pencampuran (blending) biofuel di lima lokasi strategis, yaitu Cipinang (Jakarta), Cepu (Blora), Pasar Turi (Surabaya), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Arjawinangun (Cirebon). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta LEMIGAS sebagai bagian dari uji coba penggunaan B40 di sektor transportasi perkeretaapian.
VP Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan bahwa penggunaan biofuel tidak hanya mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjadi langkah penting menuju transportasi massal yang ramah lingkungan. Ia menyebut bahwa penerapan bahan bakar ramah lingkungan ini sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia pada 2060.
“Transformasi energi bersih di perkeretaapian adalah langkah strategis. Kami ingin menghadirkan transportasi publik yang efisien, berkelanjutan, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta bangsa,” tutur Anne.
Sebelumnya, dilansir Antara, seluruh armada diesel KAI telah menggunakan bahan bakar B35 yang terbukti menurunkan emisi dan meningkatkan efisiensi mesin. Dengan uji coba B40, KAI melangkah lebih jauh untuk memperkuat perannya dalam pengurangan emisi gas rumah kaca serta mendukung ekonomi hijau nasional.
Selain manfaat lingkungan, pemanfaatan biofuel dari kelapa sawit juga mendorong pertumbuhan industri energi terbarukan di dalam negeri, memperluas pasar domestik, dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil impor. Hal ini juga berkontribusi pada peningkatan nilai tambah bagi produk dalam negeri dan ketahanan energi nasional.
KAI menegaskan bahwa transformasi energi di sektor perkeretaapian merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan untuk menyediakan transportasi publik yang andal, berkelanjutan, dan efisien. Implementasi program ini juga memperkuat komitmen KAI terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) di seluruh lini operasional.