Rabu, 31 Desember 2025

Tawuran di Pasar Rebo Dipicu Janjian di Medsos, Satu Orang Tewas


 Tawuran di Pasar Rebo Dipicu Janjian di Medsos, Satu Orang Tewas lustrasi - Tawuran antardua kelompok warga Kebon Singkong, Duren Sawit, dengan warga Jagal, Cipinang, Pulogadung, di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur.(Jakartaterkini)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Insiden tawuran berdarah kembali terjadi di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kejadian ini berlangsung pada Senin (9/6/2025) dini hari, 9 Juni 2025, sekitar pukul 02.00 WIB, di Jalan Raya Kampung Tengah, dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia.

Menurut keterangan Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan Wijaya, peristiwa ini bermula dari janjian dua kelompok pemuda yang saling menantang melalui media sosial. "Memang sudah direncanakan. Mereka sepakat bertemu untuk tawuran lewat medsos," ujar AKP Wayan saat dikonfirmasi pada Rabu, 11 Juni 2025.

Tawuran tersebut melibatkan senjata tajam hingga bom molotov, memperparah eskalasi kekerasan di lokasi kejadian. Korban tewas diketahui berusia 24 tahun, warga Kelurahan Gedong, Pasar Rebo. Jenazahnya sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi sebelum akhirnya dimakamkan.

AKP Wayan menambahkan, fenomena tawuran yang dimotori konten provokatif dan tantangan di media sosial semakin marak terjadi, terutama di kalangan remaja dan pemuda. "Kelompok-kelompok ini sengaja membuat konten yang memancing, kemudian janjian bertemu untuk adu fisik. Ini sudah sering terjadi," katanya.

Menanggapi kasus tersebut, Wali Kota Jakarta Timur, Munjirin, menegaskan bahwa pihaknya telah menggandeng unit siber untuk memantau akun-akun yang kerap digunakan sebagai sarana komunikasi tawuran. Selain itu, patroli rutin juga ditingkatkan di titik-titik rawan seperti Pasar Rebo.

"Kami bersama Forkopimko dan jajaran TNI-Polri terus memperkuat pengawasan, baik di dunia maya maupun di lapangan. Kami tidak henti-hentinya melakukan patroli guna mencegah tawuran," ujar Munjirin saat menghadiri kegiatan di PPSB Duren Sawit.

Data dari Polres Metro Jakarta Timur menunjukkan bahwa kasus tawuran meningkat drastis sepanjang 2024. Dalam tiga bulan saja—Juni hingga Agustus—terjadi 35 insiden, dengan Duren Sawit, Cakung, Jatinegara, dan Pasar Rebo sebagai zona rawan utama.

Bahkan, laporan menyebut bahwa tidak ada kecamatan di Jakarta Timur yang benar-benar terbebas dari insiden tawuran, menjadikan seluruh wilayah ini sebagai zona merah. Meski begitu, selama libur Lebaran 2025, tercatat adanya penurunan angka kasus, yang menjadi perhatian untuk evaluasi jangka panjang.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru