Loading
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak (kanan) memberikan keterangan didampingi Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus (tengah) dan Kasubdit IV Ditres Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon (kiri) saat ungkap kasus penipuan melalui media elektronik dengan modus pencarian pasangan atau love scamming di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (4/7/2025). (Foto: Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil mengungkap jaringan penipuan daring dengan modus Love Scamming yang beroperasi di kawasan Jakarta Timur. Dalam kasus ini, empat orang terlibat, tiga di antaranya telah ditangkap, sementara satu lainnya masih buron.
“Setiap pelaku memiliki peran spesifik dalam menjalankan aksi penipuan ini,” ujar Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (4/7/2025).
Skema Penipuan dan Peran Para Tersangka
Berikut rincian peran masing-masing pelaku:
ORM (36, perempuan)Berperan sebagai otak logistik operasional. Ia menyewa apartemen sebagai tempat kerja, membuat akun Instagram palsu untuk mendekati calon korban, hingga mengelola transaksi keuangan. ORM juga menyiapkan rekening penampung dana dan membangun situs palsu bernama Banggood (https://banggood.info) untuk menjerat korban dengan dalih pekerjaan daring.
R (29, laki-laki)Bertindak sebagai "customer service" palsu yang meyakinkan korban melalui live chat. Ia membujuk korban agar terus mengikuti "program kerja online" yang menjanjikan komisi besar, serta turut mengelola rekening penampung dana korban.
APD (24, perempuan)Fokus pada pencarian korban di media sosial seperti Instagram dan Facebook. APD membuat akun palsu dan menawarkan pekerjaan sambilan dengan iming-iming pendapatan tambahan. Ia juga bertugas membuat akun Banggood untuk korban dan menjebak mereka agar terlibat lebih jauh.
A (29, laki-laki – masih DPO)Diduga sebagai pembuat situs web palsu yang digunakan dalam aksi penipuan. Hingga kini, A masih dalam pencarian pihak kepolisian.
Motif dan Jejak Internasional
Ketiga pelaku yang telah ditangkap diketahui memiliki pengalaman sebelumnya menjalankan skema serupa di Kamboja. Setelah memahami alur penipuan ini, mereka membentuk kelompok baru dan memindahkan operasi ke Indonesia dengan target warga lokal.
“Motif utama mereka adalah ekonomi, ditambah pengalaman kerja sebelumnya dengan modus yang sama di luar negeri,” jelas AKBP Fian.
Barang Bukti dan Jumlah Korban Sementara
Dari penggerebekan, polisi menyita 14 unit ponsel, empat laptop, empat buku rekening, tujuh kartu ATM dari berbagai bank, serta empat token keamanan perbankan (key token). Hingga saat ini, setidaknya 21 orang telah diidentifikasi sebagai korban. Jumlah ini diperkirakan bisa bertambah seiring dengan pendalaman penyelidikan dikutip Antara.
Modus Love Scam yang Perlu Diwaspadai
Modus Love Scam biasanya diawali dengan pendekatan di media sosial. Setelah menjalin hubungan emosional, korban dibujuk untuk bergabung dalam proyek kerja daring yang menjanjikan imbal hasil tinggi. Di balik janji manis tersebut, korban justru diarahkan untuk menyetorkan sejumlah uang yang akhirnya raib tanpa hasil.
Tips Menghindari Love Scam:
Selalu verifikasi identitas orang yang baru dikenal secara online.
Waspadai ajakan kerja yang terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
Jangan pernah mengirim uang ke orang asing yang belum pernah ditemui secara langsung.