Selasa, 30 Desember 2025

Tragedi di Pernikahan Anak KDM: Polda Jabar Periksa 11 Saksi, Kasus Diambil Alih Ditreskrimum


 Tragedi di Pernikahan Anak KDM: Polda Jabar Periksa 11 Saksi, Kasus Diambil Alih Ditreskrimum Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan saat memberikan keterangan di Bandung, Jawa Barat, Selasa (22/7/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

GARUT, ARAHKITA.COM — Tragedi memilukan yang terjadi dalam pesta rakyat saat pernikahan anak mantan Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi (KDM) di Pendopo Kabupaten Garut terus diselidiki. Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengonfirmasi bahwa sebanyak 11 orang saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik terkait insiden yang menewaskan tiga warga dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.

Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menjelaskan bahwa proses pemeriksaan awal dilakukan oleh Polres Garut pada Senin, 21 Juli 2025. Namun, karena kompleksitas kasus dan dampak sosial yang ditimbulkan, penanganan perkara kini dilimpahkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.

"Sebanyak 11 saksi telah diperiksa, termasuk mereka yang berada di lokasi saat terjadi aksi dorong dan saling injak di pintu masuk Pendopo Garut," ujar Hendra dalam konferensi pers di Bandung, Selasa (22/7/2025).

Akan Dipanggil: Polisi, Panitia, dan Vendor Acara

Sebagai bagian dari tindak lanjut penyelidikan, penyidik berencana mengundang sejumlah pihak untuk klarifikasi tambahan, termasuk Asisten Administrasi Umum Pemkab Garut, lima personel kepolisian yang bertugas saat acara, Kepala Satpol PP, penyelenggara wedding organizer (WO), serta vendor yang bertanggung jawab atas logistik acara.

Pihak keluarga korban dan warga sekitar tempat kejadian perkara (TKP) juga akan diminta keterangannya untuk melengkapi bahan penyidikan.

Kronologi: 5.000 Paket Makanan, Ribuan Warga Membludak

Menurut keterangan Hendra, kericuhan bermula saat pihak penyelenggara menyediakan sekitar 5.000 paket makanan gratis dalam rangka pesta rakyat. Namun jumlah warga yang datang diperkirakan hampir dua kali lipat dari ketersediaan tersebut, menyebabkan antrean panjang dan saling dorong di pintu-pintu pendopo.

"Nah, awal kejadiannya itu ada pembagian paket makanan gratis di dalam pendopo. Karena yang datang jauh lebih banyak dari jumlah makanan yang tersedia, terjadi desak-desakan," jelasnya dikutip Antara.

Akibat insiden tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia, sementara sekitar 30 orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Polda Jabar Tegaskan Proses Hukum Tetap Berjalan

Kepolisian menegaskan bahwa proses hukum akan terus berjalan secara transparan dan menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya unsur kelalaian dari pihak penyelenggara.

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru