Loading
Istri diplomat muda Kemenlu RI Arya Daru Pangayunan, Meta Ayu Puspitantri (ketiga kiri), didampingi keluarga saat memberikan keterangan pers di Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025). ANTARA/Luqman Hakim
YOGYAKARTA, ARAHKITA.COM – Kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan, terus menjadi sorotan. Sang istri, Meta Ayu Puspitantri, meminta Presiden Prabowo Subianto memastikan pengusutan dilakukan secara transparan. Sementara itu, penasihat hukum keluarga mendesak agar perkara ini ditangani langsung oleh Bareskrim Mabes Polri.
Meta Ayu atau akrab disapa Pita, menyampaikan permintaan tersebut saat konferensi pers di Yogyakarta, Sabtu (27/9/2025). Ia berharap keadilan bagi almarhum suaminya tidak diabaikan.
“Kepada Bapak Presiden, Bapak Kapolri, dan Bapak Menlu, saya hanya bisa berharap agar kasus ini selesai dengan jujur dan transparan,” ucap Pita dengan suara bergetar.
Kesedihan Sang Istri
Pita mengaku masih sulit menerima kenyataan kepergian Arya Daru. Menurutnya, sang suami adalah sosok sabar, penuh kasih, dan selalu menjaga tutur kata agar tidak melukai orang lain.
“Sebegitu berharganya Mas Daru bagi saya, anak-anak, keluarga, dan semua yang mengenalnya,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya hati nurani dalam mencari kebenaran, agar pengungkapan kasus tidak menyisakan keraguan.
Kejanggalan dan Harapan Keluarga
Kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, menilai ada banyak kejanggalan dalam kasus ini. Padahal, sebelum meninggal, Arya Daru dan keluarga besar tengah bersiap bertugas ke Finlandia sebagai sekretaris dua di KBRI Helsinki. Semua dokumen perjalanan dan visa sudah lengkap.
“Tidak masuk akal jika kasus sebesar ini dianggap selesai begitu saja. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi karena Arya adalah aparatur negara,” tegas Nicholay.
Keluarga meminta agar kasus tidak berhenti di Polda Metro Jaya. Mereka ingin Bareskrim Mabes Polri mengambil alih sepenuhnya, bukan sekadar memberi asistensi.
Teror Pasca Kematian
Nicholay juga mengungkap adanya teror yang dialami keluarga setelah kepergian Arya. Sehari setelah tahlilan, keluarga menerima amplop berisi bunga kamboja, hati, dan styrofoam. Pada 27 Juli, makam Arya dirusak, dan bulan September, keluarga mendapati bunga mawar merah tersusun garis di atas makam.
“Ini jelas pesan yang ditujukan kepada keluarga,” ungkapnya dikutip Antara.
Kronologi Singkat
Arya Daru ditemukan meninggal di kamar kos kawasan Menteng, Jakarta Pusat, 8 Juli 2025. Kepolisian menyimpulkan tidak ada keterlibatan pihak lain setelah hasil autopsi dan forensik keluar. Namun, keluarga menilai kesimpulan tersebut terlalu cepat dan tidak menyeluruh.
Nicholay menambahkan, pihaknya sudah berkirim surat kepada Kapolri, Kapolda Metro Jaya, Menlu, hingga DPR. Tanggapan positif datang dari Kementerian Luar Negeri yang juga berharap kasus ini diusut seterang-terangnya.