Selasa, 30 Desember 2025

Ratusan Warga Israel Turun ke Jalan Desak Pemerintah Hentikan Perang Gaza


 Ratusan Warga Israel Turun ke Jalan Desak Pemerintah Hentikan Perang Gaza Ratusan warga Israel di Tel Aviv berunjuk rasa pada Sabtu (2/11) menuntut dilakukannya gencatan senjata. (REUTERS/Shir Torem/CNN Indonesia)

TEL AVIV, ARAHKITA.COM – Ratusan warga Israel menggelar aksi protes di Tel Aviv pada Selasa malam (5/8/2025), mendesak pemerintah segera menghentikan perang di Gaza dan memprioritaskan pembebasan para sandera.

Demonstrasi berlangsung di sekitar kantor Kementerian Pertahanan Israel. Massa yang berkumpul memblokir Jalan Raya Ayalon—salah satu jalur utama yang melintas di dekat kementerian—dengan menyalakan ban sebagai simbol kemarahan.

Aksi ini mendapat sorotan karena turut diikuti keluarga sandera yang hingga kini masih ditahan di Gaza. Mereka menyuarakan kekecewaan terhadap keputusan pemerintah yang dinilai memperpanjang perang tanpa kepastian kesepakatan pembebasan sandera.

Negosiasi Gencatan Senjata Buntu

Gelombang protes tersebut muncul di tengah mandeknya perundingan gencatan senjata dan pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Pekan lalu, pemerintah Israel menarik diri dari negosiasi tidak langsung di Doha, Qatar, karena tidak adanya kesepakatan mengenai beberapa poin penting, termasuk:

Penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza

Penghentian permanen operasi militer

Pembebasan tahanan Palestina

Mekanisme distribusi bantuan kemanusiaan

Hamas menyatakan siap membebaskan seluruh sandera Israel sekaligus, namun dengan syarat perang diakhiri secara permanen dan seluruh tahanan Palestina dibebaskan.

Kritik kepada Netanyahu

Keluarga sandera dan sejumlah pihak oposisi menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sengaja menghambat kesepakatan penuh. Mereka menilai Netanyahu memilih solusi parsial yang membuat perang berlarut-larut demi menjaga koalisi politik sayap kanan agar tidak pecah.

Saat ini, pemerintah Israel memperkirakan ada sekitar 50 warganya yang masih ditahan di Gaza, dengan 20 orang di antaranya diyakini masih hidup. Sementara itu, menurut data kelompok hak asasi manusia, lebih dari 10.800 warga Palestina mendekam di penjara Israel dan banyak di antaranya dilaporkan mengalami penyiksaan, kelaparan, serta kekurangan perawatan medis sebagaimana dikutip Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru