Selasa, 30 Desember 2025

China Khawatirkan Terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Pemimpin Baru LDP Jepang


 China Khawatirkan Terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Pemimpin Baru LDP Jepang Mantan Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi berbicara dalam acara kampanye pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) .(Net)

TOKYO, ARAHKITA.COM – Pemerintah China menyuarakan kekhawatiran usai Sanae Takaichi resmi terpilih sebagai pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa di Jepang. Media resmi Beijing menyoroti pandangan politik Takaichi yang dianggap berhaluan keras dan nasionalis, serta dinilai bisa memengaruhi hubungan diplomatik kedua negara.

Sikap Keras dan Isu Taiwan

Sumber dari pemerintah China menyebut, kekhawatiran itu muncul karena rekam jejak Takaichi yang beberapa kali bertemu dengan pejabat Taiwan dan mengunjungi Kuil Yasukuni — situs yang kerap menimbulkan kontroversi karena dianggap simbol agresi militer Jepang pada masa Perang Dunia II.

Media China juga menjuluki Takaichi sebagai nasionalis sayap kanan, menegaskan pandangan politiknya yang dinilai bisa memperkeruh situasi di kawasan Asia Timur. Jika menjabat, Takaichi akan menjadi perdana menteri perempuan pertama Jepang, sebuah tonggak sejarah yang sekaligus membuka babak baru dalam politik luar negeri Negeri Sakura.

Hubungan Jepang-China dalam Sorotan

China baru saja menggelar parade militer besar pada September lalu untuk memperingati 80 tahun kemenangan atas Jepang dalam Perang Dunia II. Dalam konteks itu, Beijing disebut akan memantau secara ketat kebijakan Takaichi, terutama yang berkaitan dengan isu Taiwan dan keamanan regional.

Sementara fokus diplomasi dunia kini tertuju pada rangkaian KTT internasional di akhir tahun, belum ada kepastian apakah pertemuan puncak antara Jepang dan China akan terlaksana. Situasi ini menunjukkan masih adanya ketegangan dan saling curiga di antara kedua negara.

Komentar Kontroversial di Dalam Negeri

Selain isu luar negeri, Takaichi juga menghadapi kritik di dalam negeri. Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa ia sempat menuai kecaman akibat komentarnya terkait turis asing yang diduga “menendang rusa” di Taman Nara, salah satu destinasi wisata populer Jepang. Lawan politik menilai ucapannya itu tidak pantas dan menunjukkan kurangnya empati terhadap wisatawan.

Dengan latar belakang politik dan pernyataan yang tegas, pemerintahan Takaichi diperkirakan akan menghadapi tantangan diplomatik besar, terutama dalam menjaga keseimbangan hubungan antara Jepang, China, dan Taiwan dilansir Antara.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru