Selasa, 30 Desember 2025

PM Thailand Dijadwalkan ke Malaysia untuk Teken Gencatan Senjata dengan Kamboja


  PM Thailand Dijadwalkan ke Malaysia untuk Teken Gencatan Senjata dengan Kamboja Perdana Menteri baru Thailand Anutin Charnvirakul memberikan pidato perdana di Bangkok, Thailand, Minggu (7/9/2025). ANTARA FOTO/Xinhua/Rachen Sageamsak/agr

KUALA LUMPUR, ARAHKITA.COM — Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, dikabarkan akan melakukan kunjungan resmi ke Malaysia untuk menandatangani deklarasi gencatan senjata dengan Kamboja. Penandatanganan ini rencananya akan disaksikan langsung oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump, menurut keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri Thailand.

Juru Bicara Kemlu Thailand, Nikorndej Balankura, mengatakan bahwa kehadiran sang perdana menteri di Kuala Lumpur hampir dapat dipastikan.

“Menjawab pertanyaan apakah Perdana Menteri Thailand akan hadir, saya bisa katakan kemungkinan besar beliau akan datang,” ujar Balankura kepada media Rusia, RIA Novosti, Sabtu (25/10/2025).

Balankura, yang tengah menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur, menambahkan bahwa jadwal pertemuan sedang disusun.

“Ia mungkin tiba larut malam ini atau besok pagi sebelum penandatanganan, lalu kembali ke Thailand segera setelah acara selesai,” lanjutnya.

Acara ini juga akan dihadiri oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang sebelumnya berperan penting sebagai mediator dalam gencatan senjata antara pasukan Thailand dan Kamboja pada Juli lalu.

Konflik Lama yang Mencapai Titik Damai

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja telah berlangsung selama beberapa dekade terkait sengketa perbatasan. Situasi memanas pada 24 Juli 2025 ketika kedua negara terlibat dalam bentrok bersenjata, termasuk serangan udara dan tembakan artileri lintas perbatasan.

Pertempuran tersebut menimbulkan korban jiwa di kedua pihak, termasuk warga sipil. Pada 4 Agustus, kedua negara akhirnya menyepakati gencatan senjata sementara, yang kemudian diperkuat melalui perjanjian formal beberapa hari setelahnya dilansir Antara.

Pertemuan di Kuala Lumpur kali ini diharapkan menjadi langkah penting menuju stabilitas kawasan Asia Tenggara, sekaligus memperkuat peran Malaysia dan Amerika Serikat dalam menjaga perdamaian regional.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru