Loading
Para menteri luar negeri negara-negara ASEAN dalam Pertemuan ke-30 Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (APSC) yang diselenggarakan dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (25/10/2025). ANTARA/HO-Kemlu RI.
KUALA LUMPUR, ARAHKITA.COM – Sejarah baru tercipta di kawasan Asia Tenggara. Untuk pertama kalinya sejak berdiri lebih dari setengah abad lalu, ASEAN membuka pintunya bagi anggota ke-11: Timor-Leste. Pengukuhan ini disahkan dalam KTT Ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur, Minggu (26/10/2025), melalui penandatanganan dokumen keanggotaan penuh oleh seluruh pemimpin negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia.
Langkah ini menandai tonggak penting bagi Timor-Leste — negara muda yang akhirnya resmi menjadi bagian dari komunitas politik, ekonomi, dan sosial-budaya terbesar di Asia Tenggara.
Perjalanan Panjang Menuju Kursi ASEAN
Perjuangan Timor-Leste untuk masuk ke ASEAN bukanlah perkara mudah. Negeri yang merdeka pada 2002 ini pertama kali mengajukan keanggotaan pada tahun 2011. Setelah melalui berbagai tahap penilaian dan pembahasan internal, pada 2022 ASEAN memberikan status pengamat kepada Timor-Leste, membuka jalan bagi keikutsertaannya dalam berbagai pertemuan tingkat tinggi.
Sesuai Piagam ASEAN, setiap calon anggota wajib memenuhi sejumlah syarat, seperti:
Meski sempat diragukan oleh beberapa anggota karena faktor ekonomi, Timor-Leste terus berbenah dan menunjukkan kesiapannya. Dukungan besar juga datang dari Indonesia dan beberapa negara sahabat yang percaya bahwa bergabungnya Timor-Leste akan memperkuat semangat kebersamaan regional.
Dari Skeptisisme hingga Pengakuan Penuh
Beberapa negara, termasuk Singapura, sempat skeptis terhadap kemampuan Timor-Leste dalam menjalankan kewajiban anggota penuh ASEAN. Tantangan ekonomi, ketergantungan pada sumber daya alam, serta isu tata kelola pemerintahan menjadi sorotan.
Namun, ketekunan dan komitmen Timor-Leste akhirnya berbuah hasil. Melalui Pertemuan Pejabat Senior (SOM) ASEAN 2025 di Port Dickson, Malaysia, pada September lalu, para pejabat tinggi ASEAN menyepakati kesiapan penuh Timor-Leste untuk bergabung.
Pertemuan tersebut juga meninjau kemajuan dokumen aksesi dan partisipasi Timor-Leste dalam berbagai instrumen hukum ASEAN, termasuk kesepakatan penting seperti Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).
Sehari sebelum pengukuhan resmi, Timor-Leste menyerahkan instrumen aksesi SEANWFZ — sebuah simbol nyata dari komitmen mereka terhadap perdamaian dan stabilitas kawasan.
Komitmen Baru, Harapan Baru
Masuknya Timor-Leste ke ASEAN bukan sekadar perluasan wilayah, tetapi juga penegasan nilai-nilai inklusivitas dan solidaritas Asia Tenggara. Negara berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa ini membawa energi baru dan perspektif segar ke dalam dinamika regional.
Dengan GDP sebesar USD 1,6 miliar dan GDP per kapita USD 1.295, Timor-Leste memang masih menghadapi tantangan pembangunan. Namun, dengan dukungan negara-negara anggota lainnya, potensi kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya diyakini akan semakin terbuka lebar.ASEAN kini tidak hanya menjadi simbol netralitas di tengah ketegangan geopolitik dunia, tetapi juga mercusuar kerja sama antarbangsa yang semakin inklusif.
Selamat Datang, Timor-Leste
Dengan bergabungnya Timor-Leste, ASEAN memasuki babak baru — sebuah komunitas yang semakin tangguh, solid, dan berorientasi masa depan. Selamat datang dalam keluarga besar ASEAN, Timor-Leste. Semoga langkah ini menjadi awal dari perjalanan panjang menuju kawasan Asia Tenggara yang damai, bersatu, dan makmur bersama.