Loading
Mantan Menteri Keamanan Ekonomi Sanae Takaichi berbicara saat kampanye pemilihan kepemimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP) di Tokyo, Jepang (22/9/2025). ANTARA/Xinhua-Pool/Franck Robichon/aa.
KUALA LUMPUR, ARAHKITA.COM – Perdana Menteri Jepang, Sanae Takaichi, mengusulkan pembentukan ekosistem kecerdasan artifisial (AI) di kawasan Asia Tenggara. Gagasan ini ia sampaikan dalam pidato perdananya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN, yang digelar di Kuala Lumpur, Minggu (27/10/2025).
Menurut Takaichi, perkembangan AI bukan sekadar tren teknologi, tetapi kekuatan transformasi besar yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat di kawasan. Ia menekankan pentingnya menjadikan ilmu pengetahuan dan inovasi sebagai fondasi untuk mencapai kemajuan tersebut.
“Jepang akan terus mempromosikan AI yang aman, terjamin, dan dapat dipercaya. Kami berkomitmen mengembangkan tata kelola AI internasional serta mendorong inovasi dengan pendekatan kolaboratif,” ujar Takaichi dalam sambutannya dikutip Antara.
Takaichi juga menegaskan bahwa ASEAN merupakan mitra strategis Jepang dalam mewujudkan visi “bangsa teknologi baru” yang diusung pemerintahannya. Ia menilai kerja sama lintas negara menjadi kunci agar teknologi tidak hanya berkembang pesat, tetapi juga memberikan manfaat yang inklusif bagi semua pihak.
Lebih lanjut, ia menyebut Jepang akan memperkuat riset bersama dan pertukaran akademik dengan negara-negara ASEAN di bidang AI, teknologi kuantum, dan semikonduktor. Upaya ini diharapkan dapat menciptakan ekosistem inovasi yang berkelanjutan dan mendorong daya saing digital di kawasan.
Langkah Jepang ini sekaligus menjadi sinyal bahwa kerja sama teknologi dan digitalisasi kini menjadi fokus utama dalam hubungan Jepang–ASEAN, terutama di tengah percepatan transformasi digital global.