Selasa, 30 Desember 2025

Tersangka Penembakan Massal di Universitas Brown Ditemukan Tewas di New Hampshire


 Tersangka Penembakan Massal di Universitas Brown Ditemukan Tewas di New Hampshire Claudio Neves-Valente, tersangka penembakan Universitas Brown, Amerika Serikat, yang diburu sejak Sabtu lalu ditemukan tewas. (Foto: Departemen Polisi Providence/Sindonews.com)

JAKARTA, ARAHKITA.COM — Kasus penembakan massal di Universitas Brown, Amerika Serikat, yang menewaskan dua orang dan melukai sembilan lainnya, memasuki babak akhir. Tersangka utama, Claudio Manuel Neves Valente (48), ditemukan tewas akibat luka tembak yang diduga dilakukan sendiri saat aparat mengepung lokasi persembunyiannya di Salem, New Hampshire, Kamis (18/12/2025) malam waktu setempat.

Pihak berwenang menyebut Valente mengakhiri hidupnya di sebuah fasilitas penyimpanan setelah keberadaannya berhasil dilacak oleh tim gabungan penegak hukum. Informasi tersebut dikonfirmasi dalam konferensi pers yang digelar FBI Boston pada Kamis (18/12/2025).

“Kami berhasil melacak dan menangkap target kami. Meski tersangka ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, penyelidikan masih terus berjalan,” ujar Agen Khusus FBI Boston, Ted Docks dilansir People.

Valente diketahui sebagai mantan mahasiswa Universitas Brown yang pernah menempuh studi pascasarjana di jurusan fisika pada periode 2000–2001. Ia ditetapkan sebagai pelaku penembakan di kampus tersebut pada 13 Desember 2025, yang menewaskan dua mahasiswa, Ella Cook dan Mukhammad Aziz Umurzokov.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Valente diduga memasuki gedung Barus and Holley sekitar pukul 16.00 waktu setempat, saat puluhan mahasiswa bersiap meninggalkan ruang kuliah. Dalam hitungan menit, ia melepaskan tembakan sebelum melarikan diri dari lokasi.

Tak hanya itu, Valente juga dicurigai terlibat dalam pembunuhan Nuno F.G. Loureiro, seorang profesor fisika di Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang ditemukan tewas di Brookline, Massachusetts, dua hari setelah insiden di Brown University. Kedua korban diketahui sama-sama memiliki latar belakang Portugal.

Presiden Universitas Brown, Christina Paxson, menyampaikan bahwa Valente memiliki keterkaitan emosional dengan lokasi kejadian karena pernah menghabiskan banyak waktu di gedung tempat penembakan berlangsung. Namun demikian, hingga kini motif pelaku masih menjadi tanda tanya.

Jaksa Agung Rhode Island, Peter Neronha, menegaskan bahwa dari sisi penuntutan, kasus ini telah tertutup. Meski begitu, aparat tetap mendalami latar belakang dan motif pelaku untuk memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat.

“Masih banyak hal yang belum diketahui. Kami ingin memahami apa yang melatarbelakangi tindakan brutal ini,” kata Neronha.

Dalam proses pelariannya, Valente sempat menghindari deteksi dengan mengganti pelat nomor mobil sewaan. Terobosan besar dalam penyelidikan terjadi setelah publik membantu mengidentifikasi kendaraan tersebut melalui rekaman video dan kesaksian warga.

Pihak kampus Universitas Brown memutuskan membatalkan seluruh ujian akhir dan memulangkan mahasiswa lebih awal untuk libur musim dingin, sembari menyediakan layanan konseling bagi sivitas akademika yang terdampak tragedi ini.

Hingga Kamis malam, pihak berwenang menyatakan enam korban luka masih menjalani perawatan dalam kondisi stabil, sementara tiga lainnya telah diperbolehkan pulang.

Editor : Patricia Aurelia

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru