Loading
Trump Pertimbangkan Relokasi Warga Gaza ke Libya. (Ilustrasi foto Tempo.co)
WASHINGTON, ARAHKITA.COM - Pemerintahan mantan Presiden AS Donald Trump dilaporkan sedang menyusun rencana kontroversial untuk merelokasi hingga satu juta warga Gaza ke Libya, menurut laporan NBC News yang dirilis Jumat (16/5).
Rencana tersebut melibatkan pembicaraan tingkat tinggi antara pejabat AS dan pimpinan Libya, dengan imbalan pencairan miliaran dolar dana Libya yang saat ini dibekukan. Lima sumber yang dikutip NBC menyatakan bahwa Israel juga memantau perkembangan, meski belum ada kesepakatan final.
“Saya punya konsep untuk Gaza, jadikan itu zona kebebasan dan biarkan Amerika terlibat,” kata Trump dalam pernyataan di Qatar, Kamis, seraya menambahkan bahwa AS akan bangga “mengambil alih Gaza.”
Trump, dilansir Antara, mengklaim konflik di Gaza terus berulang tanpa solusi nyata dan menyarankan pembentukan “zona aman” yang bebas dari kekerasan dan pengaruh Hamas.
Namun, seorang pejabat Gedung Putih menepis laporan NBC, menyebut informasi tersebut “tidak benar.” Sementara itu, seorang mantan pejabat AS mengatakan insentif finansial, termasuk tempat tinggal gratis, sedang dipertimbangkan untuk mendorong relokasi sukarela warga Palestina.
Rencana ini menghadapi hambatan besar, mengingat situasi politik dan keamanan di Libya masih tidak stabil. Bentrokan terbaru di Tripoli pecah pekan ini, sebelum gencatan senjata tercapai pada Rabu, setelah dua hari pertempuran.