Loading
Country Director Indonesia Google Cloud Fanly Tanto saat menyampaikan paparannya dalam acara taklimat media Google Cloud bertema: Bolstering Cyber Resilience with AI-Powered Security Operations di Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha).
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Dalam upaya meningkatkan ketahanan digital nasional, Google Cloud meluncurkan program terbaru bertajuk “Indonesia BerdAIa untuk Keamanan Siber”. Program ini dirancang untuk membantu organisasi di Indonesia memperkuat sistem pertahanan siber mereka melalui teknologi mutakhir, pelatihan, dan pendampingan strategis dari Google Cloud Security.
Menurut Fanly Tanto, Country Director Google Cloud Indonesia, program ini memberikan dukungan menyeluruh bagi organisasi mitra, mulai dari evaluasi sistem keamanan hingga transformasi pusat operasi keamanan atau Security Operations Center (SOC).
“Kami melakukan penilaian independen terhadap kesiapan keamanan siber organisasi, lalu memberikan rekomendasi yang relevan untuk peningkatan berdasarkan profil risiko dan tingkat kematangannya,” jelas Fanly dalam acara media briefing bertema “Bolstering Cyber Resilience with AI-Powered Security Operations” di Jakarta Selatan, Kamis (17/7/2025).
Empat Pilar Evaluasi Keamanan Siber
Penilaian keamanan siber dalam program ini mencakup empat komponen utama:
1. Tata Kelola Keamanan
2. Arsitektur Sistem Keamanan
3. Pertahanan Siber
4. Manajemen Risiko Keamanan
Berdasarkan hasil evaluasi, organisasi akan mendapatkan peta jalan (roadmap) yang disesuaikan untuk membangun, mengoptimalkan, atau mentransformasi sistem keamanan siber mereka.
Kecerdasan Buatan Dorong Efisiensi Operasi Keamanan
Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah penerapan platform Google Security Operations yang didukung oleh kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan intelijen ancaman (threat intelligence). Teknologi ini memungkinkan deteksi, investigasi, dan respons ancaman siber dilakukan secara lebih cepat dan efisien, sekaligus mengurangi beban kerja manual.
Organisasi juga dibekali kemampuan untuk memantau indikator performa utama (Key Performance Indicators/KPI) dalam sistem keamanan mereka, seperti:
Mean Time to Detect (MTTD)
Mean Time to Respond (MTTR)
Pengukuran KPI ini penting untuk memantau efektivitas operasional keamanan dari waktu ke waktu.
Layanan Keamanan Menyeluruh dan Pelatihan SDM
Selain itu, Google Cloud menyediakan layanan pertahanan ancaman terkelola (managed threat defense), termasuk opsi pusat keamanan yang dikelola bersama. Layanan ini memberikan akses langsung ke pakar dari Mandiant, perusahaan keamanan siber terkemuka yang kini menjadi bagian dari Google Cloud.
Dari sisi pengembangan sumber daya manusia, Google Cloud juga membuka akses pelatihan keamanan siber yang bisa diikuti secara on-demand, dipandu oleh instruktur, atau melalui simulasi praktik langsung. Materi pelatihan tersedia melalui platform Google Cloud Skills Boost untuk Organisasi dan Mandiant Academy.
Kolaborasi dengan Lima Mitra Strategis
Dalam pelaksanaannya, Google Cloud menggandeng lima mitra lokal, yaitu:
Accenture
AGIT
Deloitte
SQ Shield
Elitery
Fanly menegaskan, kerja sama dengan para mitra ini penting untuk memastikan organisasi bisa mengimplementasikan solusi keamanan dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan.