Loading
Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, bersama Sekretaris Jenderal, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM. (Tribunnews.com)
JAKARTA, ARAHKITA.COM – Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi sosial-politik yang memanas di sejumlah daerah. Dalam pernyataan resminya yang diterima media, Minggu (31/8/2025), KWI menilai tindakan kekerasan dan anarkis yang terjadi belakangan ini berakar dari kekecewaan masyarakat terhadap ucapan, kebijakan, maupun tindakan yang dinilai tidak adil dan tidak berpihak kepada rakyat.
Ketua KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, bersama Sekretaris Jenderal, Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM, menyerukan agar seluruh pihak kembali pada nilai Pancasila, mengedepankan sikap mawas diri, serta menciptakan suasana aman dan damai di tengah masyarakat.
Poin-Poin Pernyataan Sikap KWI
Dalam pernyataannya, KWI menyampaikan beberapa hal penting:
1. BelasungkawaRasa duka cita disampaikan kepada masyarakat yang menjadi korban luka maupun kehilangan nyawa dalam perjuangan menegakkan kebenaran dan keadilan.
2. Seruan kepada Lembaga Negara
Lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif diminta lebih mendengar aspirasi rakyat, terutama kelompok miskin dan rentan.
Pemerintah diimbau berani mengoreksi atau membatalkan kebijakan yang melukai rasa keadilan dan menambah beban masyarakat.
Tata kelola negara diminta dijalankan secara transparan, akuntabel, dan kredibel, bukan sekadar lewat pidato.
3. Pesan untuk Aparat KeamananAparat diminta menjadi pengayom seluruh warga dan mengedepankan pendekatan humanis dalam menghadapi aksi massa.
4. Sikap KritisKWI menegaskan akan terus kritis terhadap lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif demi memastikan kebijakan berpihak pada kepentingan rakyat.
5. ApresiasiUcapan terima kasih diberikan kepada pihak-pihak yang memperjuangkan kebaikan dan kebenaran dengan cara damai sesuai nilai-nilai Pancasila.
Ajakan untuk Persatuan Bangsa
Lebih jauh, KWI mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergandeng tangan membangun Indonesia menuju cita-cita Indonesia Emas. KWI juga menekankan pentingnya menahan diri dari tindakan provokatif maupun kriminal yang dapat merusak persatuan.
“Marilah kita saling memancarkan energi positif demi Indonesia yang maju dan sejahtera. Kiranya Tuhan melindungi bangsa kita tercinta,” demikian penutup pernyataan KWI.