Loading
Dana Rp13 Triliun Bisa untuk Renovasi 8.000 Sekolah. (Antaranews/Antara/Fathur Rochman))
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa dana sebesar Rp13 triliun yang berhasil diselamatkan negara dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat, antara lain untuk merenovasi 8.000 sekolah dan membangun sekitar 600 kampung nelayan di berbagai daerah.
Pernyataan itu disampaikan Presiden Prabowo saat menyaksikan penyerahan uang pengganti kerugian negara dalam perkara tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya senilai Rp13,2 triliun di Kejaksaan Agung RI, Jakarta, Senin.
Menurut Prabowo, dana hasil pengembalian kerugian negara tersebut dapat memberi dampak besar bagi masyarakat jika dikelola dengan baik. Ia mencontohkan bahwa anggaran sebesar itu cukup untuk memperbaiki ribuan sekolah di seluruh Indonesia.
Baca juga:
Indonesia Tegas: Pemerintah Tolak Visa Atlet Senam Israel untuk Kejuaraan Dunia di Jakarta“Rp13 triliun ini bisa kita gunakan untuk merenovasi lebih dari 8.000 sekolah. Jika satu kampung nelayan dianggarkan Rp22 miliar, maka dengan dana sebesar ini kita bisa membangun sekitar 600 kampung nelayan,” ujar Prabowo.
Ia menjelaskan bahwa satu kampung nelayan dapat menampung sekitar 2.000 kepala keluarga atau sekitar 5.000 jiwa. Dengan demikian, pembangunan 600 kampung nelayan dapat memberikan tempat tinggal dan sumber penghidupan yang layak bagi sekitar 5 juta warga pesisir.
Presiden Prabowo juga menyoroti bahwa pengembalian dana Rp13 triliun ini menunjukkan besarnya potensi kerugian negara akibat penyelewengan di sektor sumber daya alam, khususnya industri kelapa sawit. Ia menilai penyimpangan terjadi karena sejumlah perusahaan tidak menjalankan kewajiban untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri.
“Hasilnya diambil, dikeruk, dibawa ke luar negeri, sementara rakyat kita kesulitan mendapatkan minyak goreng selama berminggu-minggu. Ini sangat kejam dan tidak manusiawi. Apakah ini sekadar keserakahan atau bisa disebut subversi ekonomi?” kata Presiden dikutip Antara.
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan apresiasi kepada Kejaksaan Agung yang telah bekerja keras menuntaskan kasus korupsi tersebut.
“Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran, terutama Kejaksaan Agung, yang dengan gigih telah bekerja keras melawan korupsi, manipulasi, dan penyelewengan,” ujar Presiden.