Selasa, 30 Desember 2025

Dosen Viral Ludahi Pegawai Swalayan, UIM Ambil Sikap Tegas dengan Pemecatan


  • Senin, 29 Desember 2025 | 20:05
  • | News
 Dosen Viral Ludahi Pegawai Swalayan, UIM Ambil Sikap Tegas dengan Pemecatan Rektor UIM Prof Dr Muammar Bakry (tengah) memberikan keterangan pers terkait pemecatan oknum dosen. (Antara)

MAKASSAR, ARAHKITA.COM – Universitas Islam Makassar (UIM) mengambil tindakan tegas dengan memberhentikan seorang dosen berinisial DR IR AS setelah videonya viral di media sosial karena diduga meludahi seorang karyawan toko swalayan di Makassar.

Rektor UIM, Prof. Dr. Muammar Bakry, menegaskan keputusan pemecatan tersebut diambil setelah yang bersangkutan dinilai melanggar Kode Etik Dosen serta Peraturan Kepegawaian yang berlaku di lingkungan kampus.

“Terlepas dari apa pun alasan yang melatarbelakangi peristiwa tersebut, tindakan itu jelas melanggar etika, akhlak, dan nilai kemanusiaan. UIM sebagai institusi berbasis nilai keislaman tidak bisa mentoleransi perilaku seperti itu,” ujar Prof. Muammar Bakry dalam konferensi pers di Gedung Rektorat UIM, Senin (29/12/2025).

Ia menjelaskan, status dosen tersebut merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga setelah diberhentikan dari UIM, pihak kampus mengembalikannya ke LLDIKTI Wilayah IX sebagai instansi induk.

“Secara kelembagaan, UIM telah memutus hubungan kerja dengan yang bersangkutan. Selanjutnya, kami kembalikan ke LLDIKTI Wilayah IX sesuai ketentuan yang berlaku,” katanya seperti dikutip dari Antara

Pasca insiden tersebut, UIM berkomitmen memperketat pengawasan serta memperkuat pembinaan karakter di lingkungan kampus. Menurut Prof. Muammar, capaian akademik tinggi harus selalu sejalan dengan sikap dan moral yang baik.

“Kejadian ini menjadi refleksi bagi kami semua. Gelar akademik tidak memiliki arti tanpa dibarengi kemuliaan akhlak,” tegasnya.

Ia juga memastikan nilai-nilai spiritual dan etika akan terus diperkuat dalam kehidupan kampus, tidak hanya sebagai slogan semata.

“Kami ingin memastikan seluruh dosen, staf, dan mahasiswa benar-benar mempraktikkan nilai etika dan kemanusiaan dalam keseharian,” tambahnya.

Atas nama civitas akademika, Rektor UIM turut menyampaikan permohonan maaf kepada korban atas tindakan tidak terpuji tersebut.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada korban. Semoga peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak agar senantiasa menjaga adab dan etika di mana pun berada,” tutup Prof. Muammar Bakry.

Editor : M. Khairul

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru