Selasa, 30 Desember 2025

Kemajuan Teknologi Informasi untuk Mendukung Pembasmian Terorisme dan Radikalisme


  • Rabu, 20 November 2019 | 23:45
  • | News
 Kemajuan Teknologi Informasi untuk Mendukung Pembasmian Terorisme dan Radikalisme Ilustrasi: Kemajuan dalam bidang Teknologi Informasi sudah digunakan oleh fihak-fihak yang anti pemerintah utamanya para terorisme untuk mengacaukan Indonesia. (Net)

Oleh: Marsda TNI (Purn) DR Koesnadi Kardi, M.Sc, RCDS

KEMAJUAN dalam bidang Teknologi Informasi sudah digunakan oleh fihak-fihak yang anti pemerintah utamanya para terorisme untuk mengacaukan Indonesia. Sebaliknya, pemerintah hasus segera berupaya untuk meningkatkan kualitas teknologi informasi dan bisa digunakan untuk mendeteksi aksi terorise seperti yang baru-baru ini terjadi di Medan atau sebelumnya dengan adanya kejadian pak Wiranto. Teknologi informasi bisa digunakan untuk early warning sebagai deteksi dini dan sekaligus mengidentikasi bahan peledak yang dibawa oleh teroris pada jarak tertentu, sehingga bisa menghindari jatuhnya korban.

Peledakan bom bunuh yang terjadi di Mapolres Medan, telah membuktikan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang menganut faham radikaliame dan terorisme, karena pengaruh kaum ekstrimis dari Timur Tengah. Mereka tentu menggunakan teknologi informasi untuk mencari peluang meledakkan bomb. Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki peralatan yang dapat mencari lokasi dimana bomb tersebut dibawa dan akan diledakkan.

Pemerintah melalui POLRI harus beradu strategi, bagaimana mendeteksi bomb yang dibawa oleh oknum dan berusaha menangkapnya sebelum bomb tersebut diledakkan. Selain kecanggihan teknologi informasi juga dibutuhkan kemampuan intelijen yang canggih sehingga mampu mengendus orang-orang yang punya faham radikalisme.

Kemajuan Teknologi Informasi untuk Anti Terorisme

· Peralatan deteksi dini (early warning) tidak hanya dipasang secara stationery (secara tetap) namun bisa juga mobile yang dibawa oleh petugas khusus atau bisa dibawa oleh UAV (misalnya oleh Heli mini, dsb-nya). Mulai sekarang para ahli teknologi terutama teknologi informasi diberi tugas untuk meningkatkan teknologi tersebut sehingga lebih fokus untuk mampu mendeteksi pelatan bomb yang bisa menghancurkan dan membunuh orang lain untuk maksud-maksud teror.

· Peralatan yang mobile tersebut tentunya lebih fleksibel karena bisa dibawa kemana-mana sepanjang dibutuhkan. Tentunya peralatan dapat didesain lebih kecil dan lebih ringan, menyerupai HP atau barangkali seperti arloji. Apabila mendeteksi bomb, peralatan pendeteksi seperti HP atau arloji tersebut akan mengeluarkan suara khusus, sehingga pembawa bomb akan mudah terdeteksi, teridentifikasi, dan dimana lokasinya.

· Apabila kita bisa menemukan dan meningkatkan teknologi informasi seperti yang dimaksudkan diatas, berarti perkembangan teknologi informasi dapat digunakan untuk kepentingan nasional terutama untuk menjaga perdamaian, keamanan, dan tentu saja ketenteraman masyarakat. Mereka yang memiliki niat buruk untuk menghancurkan bangsanya sendiri, bisa dicegah dengan kemajuan teknologi ini.

· Penurunan VVIP dari pesawat Heli atau dari kendaraan darat, harus dipastikan aman dari para teroris yaitu dengan peralatan yang mampu berfungsi sebagai deteksi dini, Untuk tujuan bahwa daerah tersebut cleardari aman dari bomb atau snjata yang membahayakan lainnya. Sebagai contoh, pada saat kita mengikuti upacara penting, peralatan HP saja bisa dibungkam sehingga tidak bisa difungsikan karena teknologi informasi, mestinya teknologi informasi mampu juga ditingkatkan fungsinya untuk mendeteksi dan mengidentifikasi bomb dan senjata lainnya.

· Kita harus waspada dengan masalah tersebut. Kemajuan CCTV harus pula bisa ditingkatkan sehinggs berfungsi sebagai radar atau early ewarning system. Kalau kita mampu meniingkatkan teknologi terebut, tindakan para teroris akan dikalahkan oleh teknologi informasi yang maju.

Begitulah kemajuan teknologi informasi yang dapat digunakan untuk berbagai bidang, termasuk untuk mendeteksi peralatan yang mambahayakan, seperti bomb atau peralatan yang lain. Kita bisa bayangkan bahwa tahun 1960-an, pesawat mata-mata Amerika Serikat bisa mendeteksi pesawat-pesaewat Tempur TNI AU dan kapal-kapal selam TNI AL yang sudah siap untuk menyerang Irian Barat, sehingga kapal Induk Belanda Karl Dorman diminta lari dan menjauhi Lautan Papua.

Akhirnya kapal Induk tersebut lari dari laut Papua dan kembali ke Belanda. Dengan demikian Irian Barat dapat direbut kembali ke pangkuan ibu pertiwi. Seadainya Amerika Serikat tidak memberitahu Belanda, barangkali kapal Induk Karl Dorman tersebut berhasil ditenggelamkan baik oleh Kapal Selam atau pesawat Tempur/Bomber kita.

Begitulan kemajuan teknologi, apalagi sa’at ini, dimana kemajuan teknologi semakin pesat. Pesawat tanpa awakpun bisa digunakan untuk menyerang sasaran terpilih dengan presisi. Kita ingat bahwa beberapa pesawat tanpa awak Iran telah berhasil membakar kilang minyak milik Saudi Arabia dan pesawat tanpa awak Amerika Serikat menembak dengan tepat tokoh Palestina yang dianggsp sebagai tokoh terorisme.

Semua ilmu maupun teknologi pasti bisa dipelajari, sejauh manusia yang lain juga bisa. Hal yang demikian harus kita yakini dengan semboyan “We Can if We Think We Can”. Oleh karena itu, mari para generasi melinium untuk kita meningkatkan ilmu demi masa depan Indonesia yang maju, sejahtera, aman dan nyaman.

Kita harus bisa mimpi bersama bahwa Indonesia pada tahun 2045 harus bisa menjadi negara maju, sejajar dengan negara-negara maju di dunia. Genderang sudah ditabuh oleh Presiden Jokowi, kita sebagai warganegara harus ikut mendukung demi kemajuan bangsa Indonesia. Empat hal penting yang mendukung Keamanan Nasional yaitu:(1) Ekonomi yang Kuat, (2) Politik yang Sabil, (3) Pertahanan yang Kuat, dan (4) Informasi yang Canggih.

Seandainya keempat hal tersebuat bisa dicapai, pasti Keamanan Nasional bisa diraih dan Tujuan bangsa Indonresia untuk menjadi negara maju akan daoat dicapai pula. Amien.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru