Rabu, 31 Desember 2025

Kiat Nola B3 Menerapkan Pola Hidup Sehat kepada Anak


 Kiat Nola B3 Menerapkan Pola Hidup Sehat kepada Anak Keluarga Nola B3 (Net)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Bimbingan orangtua untuk mengajarkan konsep hidup sehat kepada anak-anak, menjadi peran yang wajib dilakukan. Namun terkadang hal ini sulit dilakukan, mengingat minat dan kemauan anak yang kerap berubah, sesuai mood atau keingingan mereka.

Soal makanan, misalnya, banyaknya variasi produk yang beredar membuat anak punya banyak pilihan. Masalahnya, sering kali anak cenderung pada pilihan yang kurang sehat.

Untuk mengatasi kendala itu, banyak orangtua yang menerapkan pola pengajaran tersendiri, agar anak-anak dapat memahaminya dengan dengan mudah. Demikian halnya yang dilakukan oleh penyanyi Riafi Nola Ifani Sari, 41, punya tips yang menurutnya ampuh. Anggota grup musik B3 yang akrab disapa Nola ini sudah membuktikannya sendiri.

Ia dan suami kompak memberikan contoh langsung pola makan sehat kepada ketiga anaknya, penyanyi cilik Naura dan Neona, serta Bevan. “Percaya, deh, kalau anak-anak melihat kita, orangtua, sehari-hari mengonsumsi makanan sehat, mereka pasti akan lebih terdorong untuk makan makanan sehat,” ujarnya pada diskusi virtual yang digelar mi instan sehat Lemonilo beberapa waktu lalu.

Konsep tersebut ia terapkan secara konsisten sejak dini. Bahkan, ketika anakanaknya masih kecil, saat bepergian bersama, Nola selalu menyempatkan diri untuk memasak guna menjamin asupan anak. Di rumah pun dia selalu menyediakan pilihan-pilihan makanan sehat bagi sang buah hati.

Nah, buat para orangtua yang masih memiliki kesulitan dalam mengajarkan pola hidup sehat kepada anak, khususnya makanan sehat yang baik untuk dikonsumsi, berikut ini rangkaian kiat yang bisa menjadi panduan.

1. Makan bersama keluarga

Makan bersama keluarga bisa menjadi langkah awal untuk mengajari anak makan makanan sehat. Sebab dengan cara ini, anak jadi bisa memerhatikan kebiasaan makan beserta jenis makanan yang dimakan anggota keluarganya yang lain.

Hal ini pun dapat mendorong keingintahuannya untuk mencicipi jenis makanan baru yang mungkin belum pernah dicoba sebelumnya. Sembari makan, orangtua bisa turut mendampingi dan menegur anak ketika ada cara makannya yang kurang tepat. Misalnya salah posisi saat menggunakan garpu, atau terlalu banyak minum saat makan. Namun ingat, memberi peringatan pada anak sebaiknya tetap dengan cara yang tepat agar lebih mudah diterima oleh anak.

2. Sajian Camilan sehat

Ketimbang memberikan anak makanan utama dalam porsi yang terlalu banyak, lebih baik orangtua menyediakan camilan di sela-sela waktu makannya. Akan tetapi, jangan asal saat memberikan sumber camilan bagi anak. Pastikan camilan tersebut sehat tanpa kandungan garam, gula, dan lemak yang tinggi.

Tak kalah penting, pemberian porsi camilan juga harus diperhitungkan dengan baik. Jangan sampai anak justru menjadi susah makan makanan utama karena sudah terlalu kenyang dengan camilan yang Anda berikan.

3. Hindari makan sambil berhadapan dengan gadget

Sadar atau tidak, sebagai orangtua terkadang membiarkan anak makan sambil menonton TV memegang alat game favoritnya. Tujuannya memang baik, yakni untuk membuat anak lebih tenang dan diam di tempat saat makan tanpa harus tarik urat. Padahal, cara ini justru membuat sulit untuk mengontrol porsi makan anak. Si kecil bisa saja tiba-tiba merasa kekenyangan, makan terlalu banyak, atau bahkan makan dalam waktu yang sangat lama. Hal ini tentu karena anak merasa terlalu asyik dengan gadget di hadapannya.

Jadi, penting untuk dipertimbangkan bahwa ini bukanlah cara mengajari anak makan yang sehat dan baik. Solusinya, biarkan anak makan di meja makan, atau paling tidak ia bisa makan tanpa “gangguan” dari alat-alat elektronik.

4. Jangan gunakan makanan tertentu sebagai hadiah

Meski memang lebih ampuh, tapi sebaiknya hindari mengiming-imingi hadiah permen, cokelat, maupun makanan tertentu lainnya pada anak. Cara tersebut bukanlah langkah tepat untuk mengajari kebiasaan makan sehat pada anak.

Pasalnya, anak mungkin saja menganggap bahwa makanan tersebut jauh lebih berharga ketimbang makanan yang biasa diberikan. Padahal, makanan sehari-hari yang diberikan sebenarnya lebih sehat daripada sebatang cokelat manis penuh gula.

5. Berikan contoh yang baik

Anak adalah peniru yang ulung. Itu sebabnya, usahakan untuk selalu memberikan contoh yang baik selama mengajari kebiasaan makan sehat pada anak. Misalnya dengan memperbanyak makan buah setelah makan, mengurangi jajan makanan ringan olahan, atau mencoba berbagai jenis sayuran baru. Dengan begitu, anak tidak akan merasa seolah dirinya “dipaksa” untuk melakukan ini dan itu saat makan.

6. Ajak anak berbelanja dan memasak bersama

Jika selama ini anak selalu menunggu sampai makanannya matang dan terjadi sempurna di atas meja, kini coba ubah rutinitasnya. Sesekali, libatkan anak untuk berbelanja dan memasak bersama.

Ada manfaat baik ketika orangtua mengajari anak agar memiliki kebiasaan makan yang sehat dengan cara ini. Di samping anak lebih paham mengenai banyaknya jenis lauk pauk, sayur, dan buah-buahan, pikiran anak juga bisa menjadi lebih terbuka. Khususnya mengenai pentingnya makan beragam jenis makanan demi tercukupinya kebutuhan zat gizi harian. Di sini, anak dapat belajar lebih banyak mengenai pilihan sumber makanan harian.

Sebagai orangtua, Anda juga bisa memberikan pengertian lebih lanjut kalau berbagai sumber makanan tersebut dapat turut mendukung perkembangannya. Dengan begitu, anak bisa lebih paham dan tidak takut untuk mencoba jenis makanan baru.


Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Parenting Terbaru