Selasa, 30 Desember 2025

Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen, Peluang Emas bagi Industri Tekstil Indonesia


  Tarif Impor AS Turun Jadi 19 Persen, Peluang Emas bagi Industri Tekstil Indonesia Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa Sastraatmaja saat ditemui di Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (21/09/2023). ANTARA/Farhan Arda Nugraha.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Industri tekstil Indonesia menyambut positif langkah Amerika Serikat yang menurunkan tarif impor produk tekstil dari 32 persen menjadi 19 persen. Kebijakan ini dinilai menjadi angin segar bagi pelaku usaha, sekaligus membuka akses pasar yang lebih luas bagi ekspor produk tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ke Negeri Paman Sam.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jemmy Kartiwa, mengapresiasi capaian diplomasi ekonomi ini. Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan keseriusan pemerintah dalam menjaga kepentingan nasional di tengah dinamika perdagangan global.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Ini bukti nyata bahwa strategi diplomasi ekonomi Indonesia berjalan efektif,” ujar Jemmy dalam pernyataannya di Jakarta, Sabtu (19/7/2025).

Potensi Ekspor TPT Kian Terbuka Lebar

Amerika Serikat selama ini menjadi salah satu pasar utama bagi ekspor TPT Indonesia. Penyesuaian tarif tersebut memberikan peluang besar, khususnya bagi industri padat karya, untuk meningkatkan daya saing dan volume ekspor.

Meski negosiasi perdagangan antara Indonesia dan AS masih berlangsung, Jemmy menilai capaian awal ini sudah cukup signifikan. Ia berharap kebijakan ini dapat diikuti dengan langkah strategis lain yang mendorong efisiensi dan percepatan arus ekspor.

“Kami mendorong adanya harmonisasi regulasi teknis dan peningkatan fasilitasi perdagangan, agar industri padat karya bisa benar-benar memanfaatkan momentum ini secara maksimal,” tambahnya.

Perlu Dukungan Kebijakan Lanjutan

API juga berharap pemerintah aktif memperkuat hubungan dagang bilateral dengan AS melalui berbagai program, seperti misi dagang, peningkatan layanan logistik, promosi dagang terpadu, serta pemberian insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong daya saing pelaku usaha.

Selain fokus pada ekspor, Jemmy juga menekankan pentingnya perlindungan pasar domestik dari serbuan produk jadi impor. Menurutnya, langkah ini krusial untuk menjaga kapasitas produksi industri dalam negeri dan memperkuat rantai pasok nasional.

“Kami mendukung upaya peningkatan utilisasi industri, menciptakan efek berganda melalui penyerapan tenaga kerja, dan menarik investasi baru di sektor tekstil,” tegasnya dikutip Antara.

Siap Kolaborasi Dukung Industri Nasional

Sebagai mitra strategis pemerintah, API menyatakan siap berkolaborasi dalam membangun industri TPT nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Agenda utama yang didorong antara lain peningkatan nilai tambah produk lokal serta diversifikasi pasar ekspor Indonesia.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru