Selasa, 30 Desember 2025

Inflasi Terkendali Dorong Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Global


 Inflasi Terkendali Dorong Rupiah Menguat di Tengah Tekanan Global Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa/pri.

JAKARTA, ARAHKITA.COM – Nilai tukar rupiah kembali menunjukkan penguatan setelah inflasi domestik tercatat tetap terkendali. Research and Development ICDX (Indonesia Commodity and Derivatives Exchange), Taufan Dimas Hareva, menilai faktor inflasi yang stabil menjadi kunci utama daya tahan rupiah di tengah ketidakpastian global.

Menurut Taufan, inflasi Indonesia berada di level 2,31 persen year-on-year (yoy) pada Agustus 2025, sementara Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate ke 4,75 persen. “Kondisi ini memberi ruang stabilitas meski tekanan eksternal masih cukup kuat,” ujarnya di Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Inflasi September Masih Terkendali

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bulanan Indonesia pada September 2025 tercatat 0,21 persen month-to-month (mtm). Indeks Harga Konsumen (IHK) juga meningkat dari 108,51 pada Agustus menjadi 108,74 di September.

Secara tahunan, inflasi mencapai 2,65 persen yoy, sementara secara tahun kalender (year-to-date/ytd) berada di angka 1,82 persen. Taufan menambahkan bahwa stimulus fiskal pemerintah turut menopang daya beli masyarakat, meski kebutuhan dolar oleh korporasi di awal bulan sempat menekan ruang penguatan rupiah.

Sentimen Global Masih Dominan

Meski faktor domestik cukup positif, pergerakan rupiah tetap sangat dipengaruhi dinamika eksternal. Pasar keuangan global saat ini menanti rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang akan menjadi acuan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).

“Isu penutupan pemerintah (government shutdown) di AS sempat menekan dolar, tetapi kini sudah mereda. Fokus investor kembali pada prospek suku bunga dan ketidakpastian global,” jelas Taufan.

Ia menambahkan, kenaikan yield obligasi domestik akibat keluarnya sebagian dana asing menjadi tanda bahwa tekanan eksternal belum sepenuhnya hilang.

Rupiah Menguat di Akhir Perdagangan

Inflasi Indonesia yang terkendali di 2,65% yoy pada September 2025 membuat rupiah menguat ke Rp16.635 per dolar AS. Dukungan BI-Rate dan stimulus fiskal jadi katalis positif.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Ekonomi Terbaru