Selasa, 30 Desember 2025

Polda Metro Jaya Telusuri Situs yang Diakses Pelaku Perakit Bom SMAN 72 Jakarta


 Polda Metro Jaya Telusuri Situs yang Diakses Pelaku Perakit Bom SMAN 72 Jakarta Foto arsip korban ledakan Bom SMAN 72 Jakarta. (Antaranews/Antara Foto/Fakhri Hermansyah/foc/am)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Direktorat Siber Polda Metro Jaya masih mendalami situs atau laman yang diakses oleh anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang merakit bom dan meledakkannya di SMAN 72 Jakarta. Pendalaman dilakukan untuk mengetahui sumber informasi yang dipelajari pelaku sebelum merakit bahan peledak tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto GM Pasaribu, mengatakan bahwa seluruh aktivitas digital pelaku sedang dianalisis melalui proses digital forensik. Ia menyebutkan bahwa laptop yang sebelumnya sempat berada di luar penguasaan pelaku kini telah ditemukan dan diserahkan kepada penyidik Direktorat Siber pada Minggu, 9 November.

Roberto menyampaikan bahwa hasil analisis akan mengungkap situs apa saja yang diakses pelaku, materi yang dipelajari, serta aktivitas digital lain yang berkaitan dengan kasus ini. Ia juga menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Digital untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran situs yang terpantau menjadi rujukan pelaku.

Dalam perkembangan penyelidikan di lokasi kejadian, Polda Metro Jaya menyebutkan bahwa dari tujuh bom yang disiapkan pelaku, empat di antaranya meledak di lingkungan masjid SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November. Tiga bom lainnya dalam kondisi aktif telah diamankan ke Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya.

Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto, menyebutkan hasil penelusuran menemukan dua titik lokasi peledakan, yaitu di dalam masjid SMAN 72 serta di area bank sampah dan taman baca sekolah tersebut. Polisi, dilansir Antara, memastikan penanganan dilakukan sesuai prosedur untuk mengamankan lokasi serta mencegah ancaman lanjutan.

Polda Metro Jaya menegaskan penyelidikan masih berjalan dan seluruh bukti digital maupun fisik tengah dianalisis untuk mengungkap motif dan kemungkinan keterlibatan pihak lain.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Hukum & Kriminalitas Terbaru