Selasa, 30 Desember 2025

Trump Kembali Ancam China karena Hentikan Impor Kedelai AS


 Trump Kembali Ancam China karena Hentikan Impor Kedelai AS Trump Kembali Ancam China karena Hentikan Pembelian Kedelai AS. (Ekonomi Bisnis/Ist)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali melontarkan kritik tajam terhadap China dengan menuduh negara tersebut secara sengaja menghentikan pembelian kedelai dari AS. Ia menyebut langkah itu sebagai bentuk permusuhan ekonomi dan mengancam akan melakukan tindakan balasan.

Dalam pernyataannya melalui media sosial pada Selasa, 14 Oktober, Trump menyoroti keputusan China yang dinilai merugikan para petani AS, terutama di tengah ketegangan dagang yang kembali meningkat.

“Kami sedang mempertimbangkan untuk menghentikan kerja sama dagang dengan China dalam sektor minyak goreng dan beberapa elemen perdagangan lainnya. Kami bisa dengan mudah memproduksi minyak goreng sendiri. Tidak perlu membelinya dari China,” tulis Trump.

Ketegangan ini muncul menjelang pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping yang direncanakan berlangsung akhir bulan ini di Korea Selatan, dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ekonomi kawasan Asia-Pasifik.

Trump sebelumnya menyatakan bahwa penghentian impor kedelai oleh China akan menjadi salah satu isu utama dalam dialog bilateral tersebut. Langkah China menghentikan pembelian komoditas pertanian utama dari AS membuat para produsen kedelai domestik terpukul, terlebih sejak diberlakukannya tarif tambahan oleh Trump dalam perang dagang yang berkepanjangan.

Sebagai respons, China mulai mengalihkan pembelian kedelai dari Amerika Selatan, khususnya Brasil, demi mengurangi ketergantungan pada pasokan dari AS.

Kritik Trump kali ini datang di tengah reaksi pasar yang negatif terhadap potensi tarif baru. Indeks saham AS sempat merosot pada pekan lalu setelah Trump mengancam akan memberlakukan tarif tambahan sebesar 100 persen terhadap barang-barang impor dari China.

Ketegangan semakin meningkat setelah China mengumumkan pembatasan ekspor logam tanah jarang dan teknologi penting yang digunakan dalam industri teknologi tinggi. Meski demikian, Trump juga menyatakan bahwa hubungan antara AS dan China masih bisa “baik-baik saja”, menandakan kemungkinan kompromi jelang pertemuannya dengan Xi.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru