Loading
Polisi Prancis Buru Pencuri Delapan Perhiasan Langka di Museum Louvre. (Pixabay)
PARIS, ARAHKITA.COM - Polisi Prancis tengah memburu empat orang yang diduga terlibat dalam perampokan besar di Museum Louvre, Paris. Dalam aksi siang hari yang disebut sangat terorganisasi, para pelaku berhasil membawa kabur delapan perhiasan bersejarah tak ternilai, termasuk kalung zamrud dan berlian pemberian Napoleon kepada istrinya, Marie Louise.
Insiden terjadi pada Minggu pagi waktu setempat di galeri Apollon, salah satu ruangan termegah di Louvre yang menyimpan koleksi permata mahkota Prancis. Para pencuri diduga menggunakan truk dan peralatan konstruksi untuk mengakses area museum yang sedang dalam tahap renovasi. Mereka memecahkan jendela dengan alat listrik dan hanya membutuhkan waktu sekitar tujuh menit untuk menjarah dua etalase kaca berisi koleksi berharga.
Salah satu mahkota yang dikenakan Permaisuri Eugénie, istri Napoleon III, ditemukan rusak di luar museum. Mahkota tersebut dikenal karena desainnya yang rumit dengan 1.354 berlian dan 56 zamrud. Selain itu, hilang pula perhiasan milik Hortense, putri tiri Napoleon yang sempat menjadi ratu Belanda, serta sejumlah permata lain yang memiliki nilai sejarah besar.
Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nuñez, dilansir The Independent, menyebut perampokan ini sebagai “serangan terhadap warisan nasional” dan menegaskan bahwa pelaku merupakan “tim berpengalaman yang telah lama mempelajari lokasi.”
Ia menambahkan bahwa rute pelarian para pencuri sudah diketahui dan penyelidikan kini difokuskan pada kemungkinan keterlibatan geng kriminal internasional.
Setelah alarm museum berbunyi, petugas keamanan segera mengevakuasi pengunjung dan mengamankan area. Salah satu perhiasan yang sempat dicuri ditemukan di luar gedung tak lama kemudian. Kementerian Kebudayaan Prancis mengonfirmasi bahwa tidak ada korban luka dalam kejadian tersebut.
Menteri Kebudayaan Rachida Dati dan Presiden Emmanuel Macron turut mengecam perampokan ini. Macron menyebut pencurian tersebut sebagai “serangan terhadap sejarah dan warisan bangsa,” serta berjanji bahwa karya yang hilang akan dipulihkan dan para pelaku diadili.
Perampokan di Louvre ini menambah daftar panjang kasus pencurian di museum-museum Prancis. Pada 1998, sebuah lukisan karya Jean-Baptiste-Camille Corot hilang dan belum ditemukan hingga kini. Sementara itu, pada 1911, lukisan legendaris Mona Lisa sempat dicuri oleh pekerja museum asal Italia, Vincenzo Peruggia, dan baru ditemukan tiga tahun kemudian di Florence.
Sebagai salah satu museum paling terkenal di dunia, Louvre dikunjungi lebih dari delapan juta wisatawan setiap tahunnya. Koleksinya meliputi karya seni klasik, patung kuno, hingga Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Pemerintah Prancis baru-baru ini mengumumkan rencana renovasi besar-besaran untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan keamanan koleksi.