Selasa, 30 Desember 2025

AS Lakukan Serangan Udara di Nigeria, Trump Klaim Targetkan Militan ISIS


 AS Lakukan Serangan Udara di Nigeria, Trump Klaim Targetkan Militan ISIS Donald Trump. (whitehouse.gov)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Amerika Serikat melakukan serangan udara di wilayah barat laut Nigeria yang menargetkan kelompok militan ISIS. Presiden AS Donald Trump mengklaim serangan tersebut dilancarkan sebagai respons atas aksi kekerasan kelompok itu terhadap komunitas Kristen.

Dalam pernyataan yang diunggah di platform Truth Social pada Kamis waktu setempat, Trump mengatakan serangan udara tersebut dilakukan atas perintah langsung dirinya sebagai Panglima Tertinggi. Ia menuding militan ISIS telah melakukan pembunuhan brutal terhadap warga sipil, khususnya umat Kristen, dalam skala yang menurutnya belum pernah terjadi selama bertahun-tahun.

Trump, dilansir The Guardian, menyebut sebelumnya telah memperingatkan kelompok tersebut agar menghentikan serangan terhadap komunitas Kristen. Ia menegaskan serangan udara yang dilakukan militer AS merupakan bentuk konsekuensi atas peringatan tersebut. Trump juga memuji operasi militer itu sebagai serangan presisi yang hanya dapat dilakukan oleh Amerika Serikat.

Komando Afrika militer AS atau AFRICOM mengonfirmasi bahwa serangan udara tersebut dilakukan atas permintaan otoritas Nigeria. Dalam pernyataannya, AFRICOM menyebut beberapa militan tewas dalam operasi tersebut. Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama pemerintah Nigeria dalam operasi itu.

Kementerian Luar Negeri Nigeria turut mengonfirmasi serangan tersebut dan menyatakan bahwa operasi itu merupakan bagian dari kerja sama keamanan yang telah berlangsung lama antara Nigeria dan Amerika Serikat. Kerja sama tersebut mencakup pertukaran intelijen dan koordinasi strategis untuk menargetkan kelompok militan di wilayah rawan konflik.

Trump sebelumnya sempat mengancam akan melakukan intervensi militer di Nigeria dengan alasan pemerintah setempat dinilai tidak cukup efektif melindungi umat Kristen dari serangan kelompok bersenjata Islamis.

Nigeria secara resmi merupakan negara sekuler dengan komposisi penduduk yang hampir seimbang antara Muslim dan Kristen. Isu kekerasan terhadap umat Kristen kerap menarik perhatian internasional, khususnya di Amerika Serikat, dan sering digambarkan sebagai bentuk penganiayaan agama.

Namun, pemerintah Nigeria menolak narasi tersebut. Otoritas setempat menilai situasi keamanan di negara itu jauh lebih kompleks dan tidak semata-mata didorong oleh motif agama. Pemerintah Nigeria menyatakan bahwa kelompok bersenjata menargetkan baik warga Muslim maupun Kristen, serta menegaskan komitmennya untuk melindungi kebebasan beragama.

Sejumlah analis menilai konflik di Nigeria berakar pada persoalan struktural, termasuk perebutan lahan dan sumber daya antara komunitas petani dan penggembala. Selain itu, maraknya penculikan terhadap tokoh agama dinilai lebih didorong motif kriminal dan ekonomi dibandingkan kebencian berbasis agama.

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru