Loading
1
ISTAMBUL, ARAHKITA– Presiden Amerika Serikat Donald Trump menegaskan bahwa tidak akan ada kesepakatan untuk mengakhiri perang Rusia–Ukraina tanpa persetujuan Washington. Pernyataan itu disampaikan menjelang rencana pertemuannya dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Florida.
Trump menilai peran Amerika Serikat menjadi kunci dalam proses negosiasi perdamaian yang kini memasuki tahap krusial.
“Dia (Zelensky) tidak memiliki apa pun sampai saya menyetujuinya,” ujar Trump dalam wawancara dengan Politico.
Meski demikian, Trump tetap menyampaikan optimisme terhadap pertemuan tersebut. Ia berharap dialog dengan Zelensky bisa menghasilkan kemajuan konkret.
“Kita akan lihat apa yang dia miliki. Saya pikir pembicaraan dengannya akan berjalan dengan baik,” katanya.
Trump Juga Optimistis soal Dialog dengan Rusia
Selain bertemu Zelensky, Trump juga mengungkapkan keyakinannya terhadap jalur diplomasi dengan Moskow. Ia menyebut komunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin berpotensi berjalan positif.
“Saya yakin pembicaraan dengan Presiden Putin juga akan berjalan dengan baik, dan saya berharap bisa berbicara dengannya segera,” ujar Trump.
Pernyataan ini menandakan upaya diplomatik paralel Amerika Serikat yang melibatkan kedua pihak dalam konflik Rusia–Ukraina.
Zelensky Siapkan Peta Jalan Perdamaian
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengonfirmasi rencana pertemuannya dengan Trump. Ia menyebut akan membawa rancangan peta jalan perdamaian, termasuk usulan jaminan keamanan dan pengaturan ekonomi pascakonflik.
“Tujuan utama pembicaraan ini adalah menyelesaikan kerangka kerja dan jadwal untuk mengakhiri konflik,” kata Zelensky kepada Axios.
Zelensky menambahkan bahwa proses diplomasi kini telah memasuki tahap lanjutan, sehingga membutuhkan keterlibatan langsung para pemimpin negara.
“Keputusan-keputusan penting sekarang harus diambil di tingkat presiden untuk mempercepat hasil,” ujarnya, seperti yang dikutio dari Antara.
Kremlin: Dialog dengan AS Tetap Berjalan
Sementara itu, pihak Kremlin menyatakan bahwa Moskow dan Washington sepakat untuk terus menjaga jalur komunikasi terkait kemungkinan penyelesaian konflik. Pernyataan ini memperkuat sinyal bahwa diplomasi masih menjadi opsi utama di tengah perang yang belum berakhir.