Rabu, 31 Desember 2025

Misteri Kecelakaan Jeju Air: Kotak Hitam Berhenti Merekam 4 Menit Sebelum Kecelakaan


 Misteri Kecelakaan Jeju Air: Kotak Hitam Berhenti Merekam 4 Menit Sebelum Kecelakaan Kotak hitam Jeju Air berhenti merekam empat menit sebelum kecelakaan. (Antaranews)

 

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi bulan lalu dan menewaskan 179 orang menyisakan misteri yang belum terpecahkan. Menteri Transportasi Korea Selatan mengatakan bahwa data penerbangan dan perekam suara kokpit pada pesawat berhenti merekam sekitar empat menit sebelum pesawat tersebut jatuh di Bandara Muan.

Pihak berwenang yang menyelidiki kecelakaan tersebut, Sabtu seperti dilansir The Independent, juga menginformasikan bahwa kotak hitam pesawat berhenti merekam empat menit sebelum pesawat menabrak struktur beton di ujung landasan pacu di Muan.

Penerbangan Jeju Air 7C2216 berangkat dari Bangkok pada tanggal 29 Desember menuju Muan di Korea Selatan bagian barat daya, tetapi mendarat darurat dengan posisi perut badan pesawat terlebih dahulu, melewati landasan pacu bandara regional dan meledak setelah menabrak tanggul.

Dua korban adalah warga negara Thailand, sementara yang lainnya berasal dari Korea Selatan.

Perekam suara yang ditemukan dari jet tersebut dianalisis di Korea Selatan, tetapi pihak berwenang kemudian mengirimkan ke laboratorium Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS setelah ditemukan ada data yang hilang empat menit sebelum kecelakaan.

Penyebab pasti kecelakaan tersebut belum diketahui, namun pilot sempat menerima peringatan dari pengendali lalu lintas udara dalam panggilan darurat tentang kemungkinan "aktivitas burung". Selain itu, pesawat mengeluarkan sinyal marabahaya sebelum kecelakaan.

Penyelidikan awal menunjukkan bahwa pilot membatalkan upaya pendaratan setelah panggilan darurat dan memulai putaran balik.

Namun alih-alih melakukan putaran balik penuh, jet tersebut berbelok tajam ke arah landasan pacu tunggal bandara dari ujung yang berlawanan dan mendarat darurat tanpa roda pendaratan yang terpasang.

"Penemuan bahwa rekaman menit-menit terakhir yang krusial hilang dari perekam penerbangan mengejutkan," kata Sim Jai Dong, mantan penyelidik kecelakaan kementerian transportasi.

Hal itu, katanya, bisa jadi menunjukkan bahwa semua daya, termasuk cadangan, mungkin telah terputus selama saat-saat terakhir tersebut, sesuatu yang akan menjadi kejadian langka," katanya kepada Reuters dan dikutip The Independent.

Kepolisian Korea Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan awal minggu ini bahwa para penyelidik menggeledah kantor operator bandara, otoritas penerbangan kementerian transportasi di wilayah barat daya Muan, dan kantor Jeju Air di Seoul.

Para penyelidik juga dilaporkan sedang memeriksa roda pendaratan pesawat Jeju Air, karena menduga roda tersebut mungkin tidak berfungsi dengan baik.

Para pejabat berencana untuk menyita dokumen yang terkait dengan pengoperasian dan perawatan pesawat serta fasilitas bandara.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Internasional Terbaru