Rabu, 31 Desember 2025

Kasus Flu Meningkat, Ahli Tegaskan Influenza A Punya Ratusan Jenis


 Kasus Flu Meningkat, Ahli Tegaskan Influenza A Punya Ratusan Jenis Prof. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan paru sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor Griffith University tampil sebagai pembicara. (Foto: Dok. Pribadi)

JAKARTA, ARAHKITA.COM -  Lonjakan pasien dengan gejala flu yang terjadi belakangan ini didominasi oleh virus Influenza A, demikian dijelaskan Kementerian Kesehatan RI. Namun, menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama, pakar kesehatan paru sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI dan Adjunct Professor Griffith University, publik perlu mendapat penjelasan yang lebih rinci mengenai jenis virus yang tengah beredar.

“Influenza A itu ada ratusan jenisnya, mulai dari H1N1 sampai H18N11. Setiap jenis memiliki karakter berbeda, bahkan bisa bermutasi menjadi bentuk baru,” ujar Prof. Tjandra, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dalam keterangan tertulisnya diterima media ini, Sabtu (18/10/2025)..

Ia mencontohkan, dunia pernah mengenal virus H1N1 selama bertahun-tahun, namun pada tahun 2009 muncul mutasi yang dikenal sebagai H1N1pdm, di mana “pdm” berarti pandemi. “Inilah pentingnya informasi yang lebih spesifik dari otoritas kesehatan. Dengan begitu, masyarakat dan tenaga medis bisa memahami pola penyebaran, tingkat keparahan, dan langkah antisipasi yang lebih tepat,” jelasnya.

Berat-Ringannya Infeksi Tergantung Tiga Faktor

Prof. Tjandra menjelaskan, tingkat keparahan infeksi influenza tergantung pada tiga hal utama.

  1. Jenis strain yang beredar. Misalnya, apakah yang dominan saat ini H1N1, H3N2, atau varian lain.
  2. Kondisi daya tahan tubuh. Mereka yang lemah imunitasnya, lansia, atau memiliki penyakit penyerta berisiko mengalami gejala berat hingga pneumonia.
  3. Kemungkinan mutasi baru. Jika terjadi perubahan genetik pada virus, dampaknya bisa berbeda dan perlu kajian lebih lanjut.

“Strain apa pun bisa berakibat fatal bila daya tahan tubuh menurun, meski persentasenya relatif kecil. Tetapi bila ada mutasi baru, ceritanya bisa berbeda lagi,” ujarnya menegaskan.

Pemerintah diharapkan dapat terus memberikan pembaruan informasi secara berkala agar masyarakat lebih siap menghadapi musim flu yang diperkirakan masih berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.

Editor : Farida Denura

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru