Selasa, 30 Desember 2025

Vaksinasi Covid-19 Selama Kehamilan, Terbukti Lindungi Bayi Sampai Usia 6 Bulan


 Vaksinasi Covid-19 Selama Kehamilan, Terbukti Lindungi Bayi Sampai Usia 6 Bulan

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Penelitian terbaru menyebutkanm wanita hamil yang menerima vaksinasi atau booster COVID-19 berbasis mRNA selama kehamilan dapat melindungi bayinya dari infeksi COVID-19, setidaknya selama enam bulan setelah lahir.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics itu menggarisbawahi pentingnya mendapatkan vaksinasi COVID-19 selama kehamilan untuk memastikan bayi dilahirkan dengan perlindungan yang kuat hingga mereka cukup umur untuk menerima vaksinasi sendiri.

Vaksin COVID-19 tidak bisa digunakan pada bayi di bawah usia enam bulan. “Sampai bayi memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi, maka vaksinasi ibu akan memberikan perlindungan pasif terhadap infeksi simtomatik,” tulis para peneliti dalam studi tersebut, seperti dikutip Medical Daily.

Studi sebelumnya dari Multisite Observational Maternal and Infant COVID-19 Vaccine (MOMIv-Vax) mengungkapkan bahwa wanita hamil setelah menerima dua dosis vaksin mRNA COVID-19 mengembangkan antibodi yang dapat dideteksi pada darah tali pusat bayi baru lahir.

Hal ini menyiratkan bahwa bayi mungkin memiliki tingkat perlindungan tertentu terhadap COVID-19 ketika mereka masih terlalu muda untuk menerima vaksinasi. Namun, durasi tingkat antibodi pada bayi masih belum diketahui.

“Hal ini memvalidasi apa yang selama ini kami duga bahwa ibu dapat menerima vaksinasi selama kehamilan dan dapat memberikan tingkat kekebalan tersebut kepada bayinya yang belum lahir,” kata Chad Rudnick, dokter anak di Florida Atlantic University dan salah satu penulis laporan tersebut.

Pada bagian penelitian terbaru, para peneliti menganalisis data dari 475 bayi yang lahir dari ibu hamil yang menjadi bagian dari studi MOMI-Vax. Dari peserta tersebut, 271 bayi memiliki ibu yang mengonsumsi dua dosis vaksin mRNA COVID-19 selama kehamilan, sementara 204 bayi lahir dari ibu yang mengonsumsi kedua dosis vaksin mRNA COVID-19 beserta dosis booster.

Selain data yang dikumpulkan selama kehamilan dan saat kelahiran, bayi dievaluasi setidaknya selama satu kunjungan dan ditindak lanjuti selama enam bulan pertama setelah kelahiran. Para peneliti juga mengumpulkan informasi dari orangtua jika bayi mereka mengalami gejala infeksi COVID-19.

Selama penelitian, tidak ada bayi yang diperiksa yang memerlukan rawat inap karena COVID-19.

Berdasarkan sampel darah dari bayi, para peneliti menemukan bahwa bayi baru lahir dengan ibu yang menerima vaksin CoVID-19 memiliki perlindungan lebih besar terhadap infeksi selama enam bulan pertama.

“Ditemukan pula bahwa ibu yang menerima dua dosis vaksin COVID-19 memberikan perlindungan pada bayi yang lebih baik terhadap infeksi COVID-19. Ibu yang menerima booster tambahan selama kehamilan, bayinya memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi saat lahir dan perlindungan yang lebih besar dari infeksi COVID-19,” demikian rilis berita dari National Institute of Health.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

Kesehatan Terbaru