Loading
Kapal Fastboat Bali Dolphin Cruise 2 terbalik. (Antaranews)
JAKARTA, ARAHKITA.COM - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta penanganan cepat atas insiden terbaliknya Kapal Fastboat Bali Dolphin Cruise 2 di alur masuk Pelabuhan Sanur, Bali, pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Insiden terjadi sekitar pukul 15.15 WITA dan mengakibatkan dua penumpang meninggal dunia. Dua penumpang yang tewas merupakan WNA asal China, yakni Shio Quo Hong, 20 dan Hangqing Yu,37.
“Kami menyampaikan belasungkawa dan penyesalan atas musibah ini. Atas nama pemerintah, kami memohon maaf dan akan segera melakukan evaluasi serta penanganan menyeluruh,” kata Dudy dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Baca juga:
Pemerintah Turunkan Tarif Tiket Pesawat hingga 14 Persen untuk Periode Natal dan Tahun BaruBerdasarkan laporan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, kapal tersebut bertolak dari Pelabuhan Nusa Penida pada pukul 14.30 WITA menuju Pelabuhan Sanur dengan membawa 75 penumpang dan 5 anak buah kapal.
Selama pelayaran, gelombang laut aman dan angin bertiup tidak terlalu kencang.
Pada saat kapal hendak memasuki alur masuk Pelabuhan Sanur pukul 15.10 WITA dan sudah melewati pelampung suar warna merah dan hijau, nakhoda berolah gerak cikar kiri atau memutar kemudi kapal ke arah kiri masuk ke dermaga.
Pada saat itu tiba-tiba ombak menghantam lambung kiri kapal, sehingga mengakibatkan kapal langsung terbalik.
Sebanyak 73 penumpang dan empat ABK selamat berhasil dievakuasi ke RS Bali Mandara dan BMCC.
Sementara dua penumpang ditemukan meninggal dunia dan hingga Selasa malam satu ABK masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR Gabungan.
Adapun tim SAR yang bertugas terdiri dari KSOP Benoa, UPP Nusa Penida, Basarnas Denpasar, TNI AL, Dit Polairud Polda Bali, dan BNPB Daerah Denpasar.
“Terkait kejadian ini, navigational warning juga telah dikeluarkan untuk mencegah adanya kecelakaan laut dan menjaga keamanan pelayaran,” kata Menhub Dudy dikutip Antara.