Selasa, 30 Desember 2025

Jumat Pagi Kericuhan Meluas ke Otista Usai Pengemudi Ojol Tewas, Polisi Tembakkan Gas Air Mata


  • Jumat, 29 Agustus 2025 | 09:00
  • | News
 Jumat Pagi Kericuhan Meluas ke Otista Usai Pengemudi Ojol Tewas, Polisi Tembakkan Gas Air Mata Kericuhan warga imbas demo serta tewasnya seorang pengemudi ojek online. (Antaranews)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Kericuhan imbas unjuk rasa atas tewasnya seorang pengemudi ojek online (ojol) terus meluas. Pada Jumat pagi, bentrokan antara warga dan aparat keamanan pecah di Jalan Raya Otto Iskandardinata (Otista), Jatinegara, Jakarta Timur.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ratusan warga yang mayoritas pemuda terlibat bentrok dengan petugas kepolisian. Suasana memanas ketika aparat menembakkan gas air mata ke arah massa, yang kemudian membalas dengan lemparan batu dan benda keras lainnya.

Aksi tersebut mengakibatkan lalu lintas di sekitar Otista lumpuh. Pengendara sepeda motor dan mobil terpaksa memutar balik mencari jalur alternatif karena ruas jalan utama ditutup. Layanan Transjakarta juga tidak dapat melintasi kawasan tersebut.

 

Petugas kepolisian yang berjaga di lokasi langsung melakukan pengamanan dan berupaya menenangkan massa agar situasi tidak semakin memanas.

Hingga berita ini diturunkan, dilansir Antara, aparat masih bersiaga di sekitar Jalan Otista untuk mengantisipasi potensi bentrokan susulan.

Polisi juga mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan agar menghindari kawasan tersebut demi kelancaran lalu lintas dan keamanan bersama.

Seperti diketahui, ribuan massa dari pengemudi ojek online (ojol) dan warga masih bertahan di kawasan Mako Brimob Kwitang hingga Jumat dini hari, meskipun beberapa kali telah dihalau petugas keamanan dengan menembakkan gas air mata.

Pantauan di lokasi pada Jumat sekitar jam 03.00 WIB, ribuan massa masih berkumpul. Mereka tetap bertahan meski beberapa kali petugas menembakkan gas air mata.

Suara letusan pun masih terdengar di sekitar kawasan Mako Brimob. Selain itu, titik-titik api dan asap gelap juga terlihat di sekitar jalan layang Senen.

Massa sempat membakar pos Polisi yang berada persis di bawah jalan layang Senen untuk meluapkan kemarahan mereka dan menuntut pertanggungjawaban dari pihak kepolisian.

Sebelumnya, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Polisi Abdul Karim memastikan penanganan kasus kendaraan taktis (rantis) yang melindas seorang pengemudi ojol hingga tewas dilakukan secara transparan.

"Pemeriksaan dilakukan secara cepat dan transparan," kata Abdul saat memberi keterangan kepada media di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan penanganan kasus tersebut dilakukan bukan hanya dari Propam Mabes Polri, tetapi juga bersama dengan Korps Brimob mengingat pelaku penabrakan merupakan anggota Brimob.

 

 

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru