Selasa, 30 Desember 2025

Presiden Perintahkan TNI Kawal Penyitaan 100.000 Hektare Sawit Ilegal dan Blokade Penyelundupan Timah


  • Kamis, 16 Oktober 2025 | 08:00
  • | News
 Presiden Perintahkan TNI Kawal Penyitaan 100.000 Hektare Sawit Ilegal dan Blokade Penyelundupan Timah Presiden Prabowo di Forbes Global CEO Conference 2025. (Antaranews/Antara/Forbes Global CEO Conference)

JAKARTA, ARAHKITA.COM - Presiden Prabowo Subianto mengungkap langkah tegas pemerintah dalam menegakkan hukum dan memberantas aktivitas ilegal di sektor sumber daya alam. Di hadapan lebih dari 400 CEO global dalam Forbes Global CEO Conference 2025, ia menjelaskan bahwa dirinya memerintahkan TNI untuk mengawal Kejaksaan dalam menyita dua lahan perkebunan sawit ilegal seluas total 100.000 hektare.

Perintah tersebut merujuk pada putusan Mahkamah Agung yang telah dikeluarkan 18 tahun lalu namun tak kunjung dieksekusi. Presiden Prabowo menyebut, masing-masing lahan memiliki luas 50.000 hektare, dan seluruhnya dinyatakan melanggar hukum sejak hampir dua dekade lalu.

“Putusan MA itu tidak dijalankan selama 18 tahun. Jaksa Agung melaporkan hal itu, dan saya langsung perintahkan TNI untuk mengawal. Kami pun mengambil alih lahan tersebut tanpa hambatan,” kata Presiden Prabowo dalam sesi dialog bersama Chairman Forbes, Steve Forbes, di Jakarta pada Rabu malam, 15 Oktober 2025.

Menurut Presiden, penegakan hukum yang konsisten adalah fondasi penting bagi kepastian investasi dan kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini, pemerintah telah mengambil alih sekitar 3,7 juta hektare perkebunan sawit ilegal di berbagai wilayah.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo juga menyinggung aksi tegas lainnya, yaitu memblokade kawasan perairan di sekitar Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Langkah ini dilakukan untuk mencegah penyelundupan timah ilegal yang berasal dari sekitar 1.000 tambang tak berizin di kedua pulau tersebut.

Presiden menyebut bahwa selama ini Indonesia kehilangan hingga 80 persen dari total produksi timah yang ditambang di Bangka Belitung akibat praktik penyelundupan. Menanggapi laporan tersebut, ia memerintahkan pengawasan ketat melalui latihan militer yang melibatkan kapal perang, pesawat tempur, helikopter, dan drone.

“Tidak ada kapal yang bisa masuk atau keluar tanpa pemeriksaan. Kami berhasil hentikan penyelundupan. Bahkan sebuah sampan kecil yang mencoba lolos ditemukan membawa timah, dan langsung disita,” ujar Presiden.

Prabowo optimistis bahwa langkah ini akan menyelamatkan potensi kerugian negara hingga miliaran dolar AS. Ia juga yakin produksi timah nasional akan meningkat mulai tahun depan, seiring dengan pemberantasan tambang dan ekspor ilegal secara bertahap.

Editor : Lintang Rowe

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

News Terbaru