Loading
Tangkapan layar - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (28/11/2025). ANTARA/HO - YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
JAKARTA, ARAHKITA.COM — Bencana banjir dan longsor yang melanda Aceh meninggalkan duka mendalam. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 35 orang meninggal dunia, 25 lainnya belum ditemukan, dan delapan warga mengalami luka-luka. Sementara itu, sebanyak 4.846 kepala keluarga terpaksa mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Kepala BNPB Suharyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/11/2025), menyebut hampir seluruh kabupaten/kota di Aceh terdampak. Upaya pemulihan akses dan logistik kini dilakukan secara bertahap dengan dukungan lintas kementerian dan satgas gabungan.
“Banjir besar ini baru terjadi kemarin. Kami butuh waktu untuk memulihkan kondisi seperti semula,” ujar Suharyanto.
Akses dan Komunikasi Terputus, Starlink Dipasang di Titik Darurat
Sejumlah jalan utama di Aceh dilaporkan terputus. Untuk mempercepat penanganan, alat berat dikerahkan bekerja sama dengan Kementerian PUPR. Sebanyak 28 unit Starlink dan genset juga dipasang untuk mengatasi gangguan jaringan komunikasi, sekaligus memudahkan koordinasi evakuasi dan distribusi bantuan.
Suharyanto menyampaikan, bantuan logistik terus disalurkan, mencakup kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, sembako, selimut, matras, mie instan, hingga genset untuk kebutuhan listrik.
Bantuan Presiden Prabowo Tiba di Aceh
Baca juga:
Purbaya Siap Keluarkan Dana Darurat untuk Bencana Sumatera, Tunggu Keputusan Status NasionalPresiden Prabowo Subianto memastikan dukungan cepat bagi warga terdampak. Tiga pesawat Hercules dikerahkan membawa bantuan antara lain beras, minyak, gula, mie instan, tenda, LCR, kompresor, hingga perangkat komunikasi Starlink.
Tak hanya Aceh, musibah serupa juga terjadi di Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar), di mana Tapanuli Tengah dilaporkan sebagai wilayah terparah. Pemerintah mengirim total empat pesawat untuk percepatan penanganan bencana di tiga provinsi tersebut, termasuk satu pesawat A400 terbaru.
Dengan logistik dan dukungan fasilitas darurat, pemerintah memastikan distribusi bantuan terus berjalan hingga seluruh warga terdampak terjangkau.